Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Potensi Migrasi dari Pertamax, Stok Pertalite Aman?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, dari Rp 9.000-Rp 9.400 per liter menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter, mulai hari ini, Jumat (1/4/2022).

Dengan adanya kenaikkan harga tersebut, migrasi konsumsi Pertamax ke BBM jenis Pertalite berpotensi terjadi, mengingat selisih harga jual kedua produk BBM tersebut cukup besar.

Berbeda dengan Pertamax, Pertamina bersama pemerintah sepakat untuk mempertahankan harga Pertalite di level Rp 7.650 per liter. Dengan demikian, terdapat selisih harga sekitar Rp 4.850-Rp 5.350 per liter antara Pertalite dengan Pertamax.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah netizen di platform media sosial Twitter telah memutuskan untuk beralih dari Pertamax ke Pertalite.

"Welcome back, Pertalite," tulis akun @hello*****.

"Move to Pertalite!" tulis akun lainnya bernama @riya****.

Stok Pertalite Aman?

Merespons hal tersebut, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan, stok Pertalite secara nasional masih berada di level aman. Ia melaporkan, sampai dengan 1 April 2022, stok Pertalite mampu untuk memenuhi kebutuhan nasional sekitar 20 hari.

"Stok Pertalite mencukupi," kata dia, kepada Kompas.com.

Meskipun harga BBM non subsidi tidak mengalami penyesuaian, Irto berharap, masyarakat dapat tetap memilih BBM non subsidi yang lebih berkualitas.

Pertamina akan melakukan edukasi secara berkala kepada masyarakat terkait penggunaan BBM non subsidi, khususnya kepada masyarakat mampu.

"Kami mengimbau agar pengguna Pertamax tetap menggunakan BBM non subsidi," ucap Irto.

https://money.kompas.com/read/2022/04/01/135000926/ada-potensi-migrasi-dari-pertamax-stok-pertalite-aman-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke