Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buwas Mau Ubah Citra Negatif Bulog, Tak Lagi Jual Beras Kutu, Kini Jual Beras Premium

KOMPAS.com - Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengaku terus berupaya mengubah citra perusahaan yang dipimpinnya. Salah satunya masuk ke pasar beras premium.

Budi bercerita selama ini gudang yang Bulog miliki masih tergolong konvensional dengan kemampuan penyimpanan hanya sekitar 1.300 ton, sehingga jika gudang-gudang itu dipakai untuk menyimpan beras akan mempercepat penurunan mutu.

Menurutnya, gudang konvensional adalah benang merah dari imej beras Bulog yang mendapat cap kurang bagus dari mata masyarakat.

"Berangkat dari kondisi itulah, kami lantas membangun pabrik modern MRMP (Modern Rice Milling Plant) di banyak daerah," kata Budi Waseso di Kendal seperti dikutip dari Antara, Senin (25/7/2022).

Saat ini, Bulog telah memiliki produk beras kualitas premium dengan merek dagang Tanak, Uenak, Befood, Slyp Super, Befood Setra Ramos, dan Pulen Wangi yang dijual tak hanya ke pasar-pasar tradisional, tetapi juga pasar modern dan digital.

Budi optimistis Bulog akan menguasai pasar beras nasional melalui pembangunan infrastruktur pengolahan beras modern MRMP di berbagai daerah sentra produksi padi Indonesia.

Mengenal MRPM

Strategi memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang terus bertambah tidak cukup dengan hanya melipatgandakan produksi pangan semata, tetapi juga memperkuat lumbung melalui pemanfaatan teknologi terbaru untuk menghasilkan produk pangan berkualitas.

Pembangunan infrastruktur MRMP merupakan strategi Bulog untuk membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern.

Terdiri dari mesin pengering serta unit penggilingan padi sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna.

MRMP berfungsi untuk menurunkan susut pascapanen, meningkatkan kuantitas serapan gabah, dan meningkatkan hasil panen gabah.

Bulog menyimpan gabah di dalam silo, yakni struktur yang digunakan untuk menyimpan bahan curah. Gabah baru akan diolah menjadi beras jika dibutuhkan, seperti untuk kondisi darurat bencana, sehingga beras yang disalurkan kepada masyarakat masih terjamin mutu dan kualitasnya.

Saat ini, lokasi MRMP terletak di Kendal dan Sragen di Jawa Tengah. Lalu Bojonegoro, Magetan, Jember, dan Banyuwangi di Jawa Timur.

Berikutnya di Subang dan Karawang di Jawa Barat. Bulog juga membangun MRPP di luar Jawa seperti Bandar Lampung di Lampung serta Sumbawa di Nusa Tenggara Barat.

Sebanyak 10 pabrik MRMP itu memiliki kapasitas dryer sebanyak 288 ribu ton gabah kering panen per tahun, milling sebanyak 115.200 ton gabah kering giling per tahun, dan silo sebanyak 60 ribu ton.

Bulog berencana akan membangun tiga unit MRPM tambahan, yakni satu unit MRPM di Dompu, Nusa Tenggara Barat dan dua unit lainnya sedang memasuki tahap studi kelayakan di Sulawesi Selatan.

Dana yang dipakai dalam pembangunan 13 MRMP itu berasal dari Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp 2 triliun. PNM tersebut sudah diberikan sejak tahun 2016 lalu.

Fasilitas MRMP yang kini dimiliki Bulog telah membangkitkan optimisme Indonesia untuk swasembada pangan dan tidak lagi mengandalkan mengimpor beras dari luar negeri.

Manajer Operasi MRPM Kendal Mochamad Aziz Latif mengatakan fasilitas terbaru MRPM telah menerapkan konsep ekonomi sirkular yang mengoptimalkan sumber daya hingga pemanfaatan limbah.

MRMP Kendal ini dilengkapi dengan mesin pengering berkapasitas 120 ton per hari, unit penggilingan berkapasitas enam ton per jam, dan tiga unit silo berkapasitas simpan 2.000 ton.

"Dari gabah sampai menjadi beras, kami menghasilkan produk sampingan, seperti sekam kisaran 18 sampai 20 persen, dedak sekitar 8 sampai 10 persen, dan menir (patahan butir beras) sekitar 0,5 sampai 1 persen," jelas Aziz.

Bulog menggunakan sekam sebagai bahan bakar untuk mengeringkan gabah dan hasil dari sekam bakar itu dijadikan pupuk untuk meningkatkan kesuburan lahan persawahan.

Penerapan ekonomi sirkular merupakan langkah Bulog dalam mendorong keberlanjutan bisnis dengan menghasilkan produk pangan hijau yang kini telah menjadi tuntutan global dengan pendekatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta Environment, Social, and Governance (ESG).

https://money.kompas.com/read/2022/07/25/221242826/buwas-mau-ubah-citra-negatif-bulog-tak-lagi-jual-beras-kutu-kini-jual-beras

Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke