Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Sumber Kekuatan IKM Bertahan di Masa Pandemi dan Ancaman Resesi Global?

"IKM mampu bertahan di tengah kondisi masa sulit akibat pandemi dan ancaman resesi global yaitu dengan memanfaatkan sumber daya tenaga kerja dan bahan baku lokal, menghasilkan produk yang umumnya menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari, serta sifatnya yang lebih cepat adaptif dan fleksibel melakukan perubahan atau pengembangan produk sesuai kebutuhan pasar," ujar Reni dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 “Upakarti, Menguatkan Industri Kecil dan Menengah Indonesia” yang disiarkan secara virtual oleh Kominfo, Senin (8/8/2022).

Dia membeberkan, populasi IKM yang mencapai 4,4 juta unit usaha atau lebih dari 99,7 persen dari total unit usaha industri manufaktur nasional ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 66,25 persen dari total tenaga kerja industri sebanyak 18,64 juta orang.

Hal ini jugalah yang menunjukkan bahwa IKM mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia khususnya dalam penyerapan tenaga kerja dan pemerataan kesejahteraan.

Reni juga membeberkan, berdasarkan data BPS, persebaran IKM masih terpusatkan di Pulau Jawa dengan populasi mencapai 62,21 persen dengan persebaran terbesar berada di propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Disamping itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Perindustrian Propinsi di seluruh Indonesia, mencatat bahwa jumlah sentra IKM tercatat mencapai 10.514.

Adapun sektor industri kreatif mendominasi sebesar 67,21 persen dengan makanan dan minuman sebesar 38,23 persen, kerajinan sebesar 14,96 persen dan fesyen sebesar 14,02 persen.

Reni menilai, kuantitas unit usaha IKM yang sedemikian besar dan kekuatan tersebut harus disertai dengan penguatan kualitas dan jejaring, membangun branding, memperkuat inovasi, serta mampu dalam membaca trend dan kebutuhan pasar global, sehingga IKM dapat berdaya saing, dan berperan signifikan dalam penguatan struktur industri nasional.


Untuk itu lanjut dia, Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan kapasitas dan daya saing IKM melalui beragam fasilitasi yaitu dengan asilitasi kemudahan akses sumber pembiayaan, memberikan fasilitasi kemudahan akses sumber bahan baku/bahan penolong, memberikan fasilitasi peningkatan kemampuan teknologi dan sarana prasarana produksi, serta memberikan fasilitasi peningkatan kualitas produk dan keahlian SDM.

Di sisi lain, program pemberdayaan IKM juga dilaksanakan oleh pemerintah melalui pembinaan dan pendampingan terhadap IKM agar mampu secara jumlah/volume dan kualitas untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri dalam negeri dan global, baik melalui pengembangan ekosistem rantai pasok seperti link & match dan kemitraan dengan industri besar, BUMN dan sektor ekonomi lainnya.

"Dengan pembinaan dan pendampingan intensif pada sisi teknis, manajerial dan bisnis, serta dibekali dengan sertifikasi yang dibutuhkan, maka IKM dapat naik kelas, memperluas akses pasar hingga menembus pasar ekspor," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/08/08/170000826/apa-sumber-kekuatan-ikm-bertahan-di-masa-pandemi-dan-ancaman-resesi-global-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke