Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonom: Tahun Ini Jadi Momentum yang Tepat untuk Mengajukan Kredit

JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede berpendapat, tahun ini jadi momentum yang tepat untuk mengajukan kredit namun terbatas.

Pasalnya, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang rendah meringankan masyarakat untuk mengajukan kredit, baik itu kredit untuk modal usaha, pembelian kendaraan, maupun Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

"Momentum untuk menarik kredit cukup terbatas. Karena (suku bunga acuan) BI-nya belum naik dan transmisi suku bunga perbankannya juga belum begitu signifikan sehingga momentum yang sangat baik untuk masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan suku bunga yang belum naik itu," katanya secara virtual, Rabu (10/8/2022).

Selain rendahnya suku bunga acuan BI, beberapa kebijakan pemerintah juga menjadi faktor yang mendorong masyarakat maupun pelaku usaha untuk mengajukan kredit.

"Tetapi kita juga perlu ingat, ada beberapa insentif yang masih akan dipertahankan. Misalkan DP untuk kendaraan bermotor, DP LTV rumah atau KPR, dan juga beberapa kebijakan lainnya yang masih dilakukan pelonggaran dari sisi regulator dan PPN ditanggung oleh pemerintah," lanjut Josua.

Pendapat senada juga dikemukakan Financial Planner Aliyah Natasya. Dia menilai, pengajuan kredit pada saat ini adalah waktu yang tepat. Menurutnya, suku bunga perbankan yang masih rendah justru harus dimanfaatkan.

"Justru ini waktu yang baik untuk segera menyegerakan pengajuan kredit.Yang pertama, kita bisa men-secure increase rate yang sekarang ada. Kedua, seperti kata Mas Josua tadi, dengan kita men-secure increase rate tersebut biasanya kredit itu sudah memiliki tenor. Jadi kita mengamankan juga tenor yang diberikan, misalkan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau 5 tahun," papar Aliyah.

Lebih lanjut kata dia, konsumsi kredit pada kuartal kedua tahun ini malah lebih baik ketimbang sebelum pandemi Covid-19. Ini terefleksikan dari hasil survei Bank Indonesia yang menunjukkan, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 96,9 persen, lebih tinggi dari periode tiga bulan pertama tahun ini sebesar 64,8 persen.

"Kalau saya baca menurut BI.go.id, tingkat konsumsi kredit justru jauh lebih baik dibanding kuartal II sebelum pandemi. Terutama kredit KPR, KTM, multiguna, semua tentang masyarakat kita optimislah di kuartal kedua dengan adanya pemulihan ekonomi," ucapnya.

Kemudian Aliyah menyebutkan, segmen kredit konsumsi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih paling banyak diajukan oleh masyarakat.

"Kalau saya lihat masih dari kredit konsumsi atau UMKM, ini masih bagus banget. Apalagi kita masih dalam era suku bunga rendah," katanya.

https://money.kompas.com/read/2022/08/11/081500926/ekonom--tahun-ini-jadi-momentum-yang-tepat-untuk-mengajukan-kredit

Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke