Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasang Panel Surya di Medan, APL Yakin Bisa Kurangi 63,5 Ton Karbon Emisi Per Tahun

Adapun panel surya ini akan menghasilkan energi sebesar lebih dari 100.000 kWh dan diklaim bisa mengurangi sekitar 63,5 ton karbon emisi per tahun.

Presiden Direktur PT Anugerah Pharmindo Lestari Christophe Piganiol mengatakan, program ini merupakan bentuk komitmen keseriusan PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL) dalam mendukung program Sustainability APL, khususnya di Pilar ‘Respecting Environment’.

“Perubahan iklim adalah kenyataan yang tidak hanya mempengaruhi hasil kesehatan, tetapi juga secara langsung berdampak pada misi kita untuk membuat perawatan kesehatan dapat diakses oleh komunitas yang kami layani. Oleh karena itu, kami berupaya untuk turut berperan aktif dalam membantu mengurangi dampak buruk di lingkungan melalui program-program sustainability," ujarnya dalam siaran resminya, Kamis (11/9/2022).

Christophe mengatakan, dalam pembangunan panel ini pihaknya berkolaborasi dengan PT Vastland Indonesia sebagai pemilik Gedung dan PT Bumi Enviro Lestari (BEL Solar) terkait dengan pemasangan panel surya yang sesuai dengan standard yang baik.

Sementara itu, Direktur PT Bumi Enviro Lestari (BEL Solar) Vicky Gunawan mengucapkan terimakasih kepada APL lantaran mau bekerja sama dengan perusahaanya dalam mendukung inisiatif hijau di antara perusahaan-perusahaan di Kota Medan.

"Kami akan berkomitmen untuk mengoperasikan solar panel dengan baik melalui teknologi yang terdepan," kata Vicky Gunawan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas ESDM, Provinsi Sumatera Utara Rajali. Dia turut mengapresiasi komitmen APL dalam meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) .

“Kami mendukung langkah APL untuk mengurangi pemakaian energi dan mendukung sumber energi terbarukan. Hal ini perlu dicontoh untuk pelaku industri lainnya agar kita sama-sama dapat menjaga alam sekitar dan lingkungan," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2022/08/11/230000526/pasang-panel-surya-di-medan-apl-yakin-bisa-kurangi-63-5-ton-karbon-emisi-per

Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke