Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Seputar Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang Pertama di ASEAN, Bukan Bantuan China hingga Klaim Waktu Tempuh 36 Menit

Presiden Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Jokowi meninjau kereta cepat inspeksi mulai dari depan stasiun hingga rangkaian terakhir.

Berdasarkan peninjauan Presiden Jokowi, berikut ini informasi update seputar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung:

Progres proyek KCJB 88 persen

Jokowi mengatakan, saat ini, progres proyek KCJB secara keseluruhan sudah mencapai 88,8 persen. Adapun untuk progres konstruksi KCJB mencapai 78,80 persen dan progres investasi mencapai 89,33 persen. 

Karenanya, ia optimistis kereta cepat dapat beroperasi mulai Juni 2023. "Peluncuran operasional insya Allah kurang lebih Juni 2023," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan mobilitas masyarakat dan barang. Tak hanya itu, kereta cepat diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di kedua kota.

"Kemudian daya saing kita juga akan semakin kuat, kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta ada, di Bandung ada di kabupaten Bandung juga terjadi," ujarnya.

Jokowi mengatakan, KCJB merupakan kereta cepat pertama di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Ia berharap kereta cepat ini dapat menciptakan konektivitas antar negara dengan dihubungkan dengan bandar udara dan pelabuhan.

"Dan itu sudah jadi gagasan besar di ASEAN agar konektivitas antarnegara-negara ASEAN tersambungkan secepat-cepatnya dalam rangka daya saing ASEAN," ucap dia.

Bukan bantuan China

Jokowi juga menegaskan bahwa Kereta Cepat Jakarta - Bandung bukan bantuan dari China melainkan kerja sama dengan Indonesia.

"Ini bukan bantuan, ini adalah kerja sama antara Indonesia dan China. Ada investasi di sini, jadi bukan bantuan," kata Jokowi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, proyek KCJB ini merupakan kerja sama dua negara yaitu 40 persen Pemerintah China dan 60 persen Pemerintah Indonesia.

"Proyek ini investasi Tiongkok benar jadi 40 persen dimiliki BUMN Tiongkok, 60 persen BUMN Indonesia ini kan investasi, terkait dengan pinjaman dari China Development Bank (CBD) 70 persen. Artinya 85 persen dana Tiongkok itu berputar di sini," kata Dwiyana.

Ia melanjutkan 70 persen dana dari CBD digunakan untuk belanja dalam negeri. "70 persen dana itu untuk pembelanjaan dalam negeri yang menikmati ya masyarakat sekitar," ujarnya.


Pembengkakan biaya

Dwiyana juga mengatakan, pembengkakan biaya atau cost overrun pada proyek KCJB masih dalam negosiasi.

Ia mengatakan, hal ini disebabkan karena terjadinya perbedaan perhitungan pembengkakan biaya antara Indonesia dan China.

"Sekali lagi ya ini masih negosiasi pemerintah Indonesia dengan Tiongkok," kata Dwiyana

Dwiyana melanjutkan, perbedaan perhitungan terjadi karena kedua pihak memiliki asumsi yang berbeda soal jumlah cost overrun.

"Contohnya konsultan Tiongkok menghitung biaya GSMR untuk 900 megahertz itu free charge, enggak ada biaya di Tiongkok, pemerintah sana menyediakan frekuensi itu dedicated untuk kereta api," ujarnya.

Sementara itu, kata Dwiyana, frekuensi 900 megahertz untuk GSMR di Indonesia sudah dipakai industri telekomunikasi untuk jaringan seluler sehingga KCIC bekerja sama dengan Telkomsel.

"Disitu ada investasinya, hampir sekitar Rp 1,3 triliun untuk clearence frekuensi dan lainnya sehingga tidak mengganggu antara frekuensi Telekomunikasi dengan kami," ujarnya.

Waktu tempuh Jakarta-Bandung 36 menit

Dwiyana mengatakan, dengan kereta cepat, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya membutuhkan 36 menit.

"Apalagi kami (KCIC) hanya 36 menit (waktu tempuh Jakarta-Bandung), kalau naik KRL itu Manggarai-Jakarta Kota," ujarnya.

Dwiyana mengatakan, ke depannya akan terjadi peralihan konsumen yang sebelumnya menggunakan jalur tol dari Jakarta ke Bandung menjadi menggunakan kereta cepat.

"Jadi saya yakin ada peralihan perilaku konsumen, bener-bener shifting ini," ucapnya.

Sementara itu, untuk tarif yang akan diterapkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, ia mengatakan, berdasarkan hasil studi tarif kereta cepat sebesar Rp 350.000 untuk rute paling jauh.

"Tarif sesuai studi itu Rp 350.000 terjauh, terdekat itu Rp 150.000, tapi kami bisa melakukan diferensiasi tarif juga di mana saat peak kita reduce tarif diskon dan lain-lainnya," tuturnya.

Kehadiran Xi jinping belum pasti

Terakhir, Presiden Jokowi belum dapat memastikan Presiden China Xi Jinping akan meninjau proyek KCJB ini.

Jokowi mengatakan, rencana kunjungan Xi Jinping masih dibicarakan.

"Dengan Xi Jinping masih dibicarakan, belum final," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2022/10/14/073813026/update-seputar-kereta-cepat-jakarta-bandung-yang-pertama-di-asean-bukan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke