Dengan perkembangan tersebut, maka neraca dagang nasional telah melanjutkan surplus neraca perdagangan sejak Mei 2020.
Adapun realisasi neraca dagang Indonesia selama Januari-Oktober 2022 surplus 45,52 miliar dollar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan surplus Januari-Oktober 2021 sebesar 30,90 miliar dollar AS.
"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, dalam keterangan tertulis Selasa (15/11/2022).
Bank Indonesia menyoroti terus berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menyusutnya defisit neraca perdagangan migas.
Tercatat pada Oktober 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 7,66 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus pada September 2022 sebesar 7,08 miliar dollar AS.
Perkembangan itu dipengaruhi oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas, yang tercatat sebesar 23,43 miliar dollar AS, di tengah penurunan impor nonmigas.
Hampir seluruh komoditas ekspor nonmigas terutama berbasis sumber daya alam mencatat kinerja positif, di antaranya CPO, bahan bakar mineral termasuk batubara.
"Didukung oleh penguatan kebijakan Pemerintah dan harga komoditas global yang masih tinggi," ucapnya.
Adapun, defisit neraca perdagangan migas menurun dari 1,99 miliar dollar AS pada September 2022 menjadi 2,12 miliar dollar AS, dipengaruhi oleh kenaikan ekspor migas dan penurunan impor migas.
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi,” tuturnya.
https://money.kompas.com/read/2022/11/16/123000626/neraca-dagang-ri-surplus-5-67-miliar-dollar-as-bi--ketahanan-eksternal-terjaga