Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Utang Bulog, Buwas: Dulu Rp 32 Triliun, Sekarang Tinggal Rp 7 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau biasa disapa Buwas mengatakan, selama memimpin Perum Bulog, dirinya mampu menurunkan utang Bulog dari Rp 32 triliun menjadi Rp 7 triliun.

"Saat saya masuk (Bulog) punya utang Rp 32 triliun dan kerugian 1,7 triliun waktu masuk jadi dirut, tapi semua karena penugasan tidak apa-apa, utang Bulog sekarang tinggal Rp 7 triliun," kata Budi di Kantor Perum Bulog, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Tak hanya itu, Buwas mengatakan, Bulog selama dipimpinnya tercatat menerima 68 penghargaan dari hasil kerja.

"Saya bukan cari penghargaan cari pengakuan tapi saya ini harus bisa membuktikan ini tapi hasil kerja tim," ujarnya.

Budi juga mengatakan, Bulog tidak mengalami kerugian dan tercatat mengalami keuntungan kecil pada 2021 lalu sebesar Rp 267 miliar.

"Sekarang mulai 2021 keuntungan mulai ada walaupun kecil tapi kerugian sudah tidak ada, keuntungan 2021 Rp 267 miliar," tuturnya.

Lebih lanjut, saat ditanya jumlah keuntungan Bulog pada 2022, Budi mengatakan, hal tersebut masih dalam audit. Namun, mantan Kepala BNN ini memastikan Bulog mencatatkan keuntungan yang lebih besar.

"Masih diaudit, mungkin akhir bulan ini, kalau sudah ada kami bisa laporkan, keuntungannya tentu di atas Rp 267 miliar itu dan keuntungan 2023 harapannya lebih besar lagi," ucap Buwas.

https://money.kompas.com/read/2023/02/03/081000526/soal-utang-bulog-buwas--dulu-rp-32-triliun-sekarang-tinggal-rp-7-triliun

Terkini Lainnya

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke