Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buntut Kasus Gagal Bayar Wanaartha Life, OJK Bakal Tindak Tegas Pemberi Jasa yang Terlibat

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menindak tegas pihak-pihak yang memberikan jasa dan diduga turut terlibat dalam kasus penggelapan premi nasabah di PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life).

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan NonBank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang memberikan jasa kepada Wanaartha Life dan membuat perusahaan mengalami gagal bayar.

"Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap akuntan publik, kantor akuntan publik, appointed actuary dan konsultan aktuaria yang memberikan jasa kepada Wanaartha Life," kata dia dalam konferensi pers Perkembangan Kebijakan dan Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), Kamis (2/2/2023).

Selain itu, Ogi juga tetap meminta kepada pemegang saham pengendali agar kembali ke Indonesia untuk bertanggung jawab atas permasalahan Wanaartha Life.

Di samping itu, OJK tetap menghargai proses hukum yang sedang dilakukan kepolisian. Seperti telah diberitakan, kepolisian telah menetapkan 7 orang sebagai tersangka terkait kasus gagal bayar Wanaartha Life.

"Termasuk pemegang saham pengendali dan keluarganya yang diduga melakukan tindak pidana atas nama Evelina Fadil Pietruschka, Manfred Armin Pietruschka, dan Rezanantha Pietruschka," imbuh Ogi.

Lebih lanjut, OJK juga mendorong agar pihak kepolisian dapat menyita harga kekayaan milik pemegang saham pengendali guna membayar kewajiban kepada pemegang polis.

Ogi sendiri mengimbau para pemegang polis Wanaartha Life untuk menyampaikan tagihan kepada tim likuidator.

Selanjutnya, tim likuidator akan melakukan verifikasi atas dokumen pendukung yang menjadi dasar perhitungan penyelesaian kewajiban kepada pada kreditor.

Ogi mengimbau, para pemegang polis agar memperhatikan batas waktu pendaftaran tagihan sesuai dengan pengumuman yang disampaikan tim likuidator.

"OJK juga telah berkoordinasi dengan tim likuidator dan meminta untuk menangani proses pendaftar tagihan secara cepat, aman dan memperhatikan prinsip kehati-hatian," tandas dia.

Sebagai informasi, tim likuidasi menyebut sudah ada sebanyak 854 pemegang polis yang mendaftar dengan 1.867 lembar polis, 2 kreditor, dan 2 karyawan per 1 Februari 2023.

https://money.kompas.com/read/2023/02/03/144000726/buntut-kasus-gagal-bayar-wanaartha-life-ojk-bakal-tindak-tegas-pemberi-jasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke