MRT Jakarta Jalur Cikarang dan Balaraja Capai Kesepakatan Pendanaan Pada 2024

Proyek Fase 3 ini meliputi Balaraja-Cikarang via Jakarta (East West Line). Sedangkan Fase 4 mencakup koridor Fatmawati hingga Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

"Itu kami akan coba berupaya financial close sebagai soft atau grand launching dari East West itu terjadi di 2024," katanya di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Tuhiyat pun meluruskan pemberitaan yang menyatakan bahwa kontruksi East West Line akan dimulai pada tahun depan.

Dia bilang, usai mendapatkan pendanaan, MRTJ akan melakukan lelang proyek untuk menentukan kontraktor yang membangun.

"Tapi jangan dikatakan itu kemarin agak salah itu construction segala (dimulai pada 2024). Financial close dulu, begitu financial close kan ada tender. Tender itu membutuhkan waktu kurang lebih setahun," jelas dia.

Lebih lanjut kata dia, untuk investor yang telah menyatakan minat untuk proyek MRT Jakarta East West Line baru Japan International Cooperation Agency (JICA), Asian Development Bank (ADB), dan UK Export Finance.

"Potensial financier-nya itu JICA bekerja sama dengan ADB, ini untuk yang fase 1 stage 1 East-West, Medan Satria sampai Tomang," kata Tuhiyat.

Jalur MRT Jakarta East West Line sepanjang 84,102 km ini akan terdiri dari 49 stasiun yang berpotensi menjadi kawasan berorientasi transit serta tiga titik depo kereta.

Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 160 triliun. Dengan rute lintas provinsi tersebut, diharapkan akan dapat mengangkut pengguna jasa hingga 1,2 juta orang per hari.

Saat ini MRT Jakarta tengah menyelesaikan pembangunan proyek Fase 2A dari Bundaran HI-Kota senilai Rp 25,3 triliun. Berbeda dengan Fase 1 yang telah beroperasi, proyek MRT Jakarta Fase 2A juga akan dilaksanakan bersamaan dengan pembangunan TOD.