Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, dengan meningkatnya penyerapan beras petani tersebut maka realisasi serapan panen raya oleh Bulog sudah mencapai 98.000 ton.
"Realisasi sudah mengalami peningkatan. Minggu lalu per hari 5.000, sekarang sudah 8.000 per hari," ujar Suyamto saat ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur Senin, (3/4/2023).
Lebih lanjut Suyamto mengatakan, Bulog akan terus mengutamakan penyerapan hasil panen dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah (CBP).
Namun, ihwal rencana mengimpor beras, Perum Bulog akan tetap melakukan pengadaan beras sebanyak 2 juta ton.
Suyamto mengatakan, saat ini pihaknya sudah memasuki tahap pengadaan impor beras.
“Importasi untuk cadangan beras nasional tetap dilakukan. Kita target, supaya bisa datang sesuai jadwal. Saat ini sedang pengadaan,” kata Suyamto.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia akan mengimpor beras sebanyak 2 juta ton hingga akhir Desember 2023 dalam rangka pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Hal itu diketahui melalui Surat Penugasan tertanggal 24 Maret 2023 oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo yang menugaskan Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500.000 ton.
Dalam surat itu dituliskan Bapanas menyatakan penugasan impor beras kepada Bulog merupakan hasil rapat Bapanas dengan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H.
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500.000 ton oertama dilaksanakan secepatnya," tulis Arief dalam suratnya.
https://money.kompas.com/read/2023/04/03/140000926/bulog--meski-serapan-beras-petani-bertambah-rencana-impor-tetap-dilaksanakan