Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dalam kondisi perekonomian normal, setiap tahunnya rata-rata tedapat 6 BPR yang gulung tikar.
"BPR yang bangkrut rata-rata setiap tahun, dan bukan tahun ini aja, sebelum-sebelum krisis Covid juga rata-rata itu kalau kita lihat 6 BPR jatuh setiap tahun," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (26/5/2023).
Menurut Purbaya, pada umumnya kebangkrutan BPR bukan disebabkan oleh kondisi perekonomian nasional, melainkan adanya permasalahan dalam tata kelola bisnis bank.
"Umumnya karena fraud di BPR tersebut," ujarnya.
Dengan melihat data historis tersebut, Purbaya mengatakan pada tahun ini diperkirakan terdapat 6-7 BPR yang mengajukan kebangkrutan.
"Tapi sampai sekarang masih relatif minimum yang masuk ke kami, ada beberapa tapi dari size dan jumlah belum menunjukkan atau menunjukkan ada perburukan ekonomi," tutur Purbaya.
Meskipun setiap tahun terdapat BPR mengalami kebangkrutan, Purbaya menilai sebenarnya ruang tumbuh BPR masih sangat besar.
Pasalnya saat ini masih banyak masyarakat atau pelaku usaha mikro yang terjerat oleh jebakan dari rentenir, di mana seharusnya segmen tersebut bisa digarap oleh BPR.
"Kita lihat rentenir masih menguasai ekonomi Indonesia, masih banyak sekali. Artinya selama itu ada, maka BPR masih akan dibutuhkan," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2023/05/27/115910926/bpr-bangkrut-setiap-tahun-masalah-tata-kelola-jadi-penyebabnya