Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri agenda TikTok Southeast Asia Impact Forum 2023, di Jakarta, pada Kamis (15/6/2023).
"Bermainlah TikTok dengan benar, hal yang enggak perlu-perlu janganlah. Boleh politik di TikTok tapi jangan yang bikin ribut. Gunakan yang dapat menjadi pembelajaran," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Marves.
Luhut yang pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini kemudian menyebutkan sejumlah program digitalisasi yang dikembangkan pemerintah, yaitu E-Katalog, Simbara, Simirah, National Logistic Ecosystem (NLE), dan OSS.
"Indonesia menyambut baik TikTok untuk berinvestasi di Indonesia. Silakan berbisnis di Indonesia, tapi tolong jangan masuk ke politik," sambungnya.
Dalam forum tersebut, dirinya menyampaikan ketahanan ekonomi Indonesia dicapai melalui lima pilar, yaitu industrialisasi, digitalisasi, interkoneksi, distribusi ekonomi, dan dekarbonisasi.
Kepada CEO TikTok, Luhut bilang bahwa Indonesia mengedepankan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi.
"Digitalisasi ini membuat pemerintahan ini lebih transparan, itu tujuannya. Dengan digitalisasi meminimalisir kemungkinan sogok-sogok, sehingga akan membuat generasi Anda lebih baik dari generasi sebelumnya," kata dia.
Sebelumnya, CEO TikTok membenarkan pihaknya akan melakukan investasi di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia selama 3 hingga 5 tahun ke depan.
Hal ini menyusul adanya pertemuan dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) pada Rabu (14/6/2023).
"Pertemuan menteri bersifat rahasia, namun komitmen yang kami miliki di kawasan ini sangat jelas. Kami akan menginvestasikan miliaran dollar selama tiga sampai lima tahun ke depan," ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Menurut CEO TikTok, investasi tersebut didorong lantaran melihat potensi pasar di Indonesia cukup besar. Apalagi, saat ini pihaknya telah memiliki 2.000 karyawan yang bekerja di TikTok Indonesia.
https://money.kompas.com/read/2023/06/16/080000926/pesan-luhut-ke-kreator-konten-tiktok-boleh-politik-tapi-jangan-bikin-ribut