Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Holding BUMN Pangan ID Food

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Holding BUMN Pangan ID Food.

Mengutip keterangan resmi ID Food, Rabu (28/6/2023), Yossi Istanto kini ditunjuk menjadi Direktur SDM dan Legal, dari sebelumnya menjabat sebagai SEVP Manajemen Aset.

Selain itu, Nina Sulistiowaty diangkat menjadi Direktur Komersial, dari sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Perubahan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK-172/MBU/06/2023 tertanggal 27 Juni 2023, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia.

Adapun Nina Sulistiowaty menggantikan posisi Direktur Komersial yang sebelumnya ditempati Ardiansyah Chaniago. Sementara posisi Yossi Istanto sebagai Direktur SDM dan Legal menggantikan Endang Suraningsih.
Dengan perubahan tersebut maka susunan direksi ID Food saat ini, sebagai berikut:

Seiring pergantian beberapa direksi di ID Food, Kementerian BUMN juga mengganti beberapa direksi pada anak perusahaan, seperti Berdikari dan PPI.

Pergantian tersebut antara lain Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara digantikan oleh Syarkawi Rauf. Sedangkan Direktur Utama PPI yang sebelumnya ditempati oleh Nina Sulistiowaty, kini dijabat oleh Soegeng Hernowo.

Sementara itu, posisi Direktur Komersial PPI yang sebelumnya dijabat oleh Andry Tanudjaja, kini ditempati oleh Edhy Rizwan.

https://money.kompas.com/read/2023/06/28/161000826/erick-thohir-rombak-jajaran-direksi-holding-bumn-pangan-id-food

Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke