Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banggakan LRT Jabodebek, Menhub: 90 Persen Produk Anak Bangsa

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa. Pasalnya kereta api ringan ini 90 persen produk dalam negeri.

Hal ini diungkapkan Menhub di tengah perjalanan dari Stasiun LRT Harjamukti menuju Stasiun Cawang untuk meresmikan LRT Jabodebek pada pagi tadi bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita memang harus bangga, ini 90 persen produk anak bangsa, 90 persen," ujarnya saat perjalanan menuju Stasiun Cawang, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Adapun 31 rangkaian kereta LRT Jabodebek dibuat oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Kemudian pengerjaan konstruksinya dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Oleh karenanya, beroperasinya LRT Jabodebek harus dihargai meskipun masih belum sempurna. Namun dalam prosesnya pemerintah terus berhati-hati dalam membangun kereta api tanpa masinis ini.

Terlebih moda transportasi ini bakal mengurangi angka kemacetan di Jakarta sehingga tingkat polusi udara pun dapat ditekan.

"Kita memang hati-hati dan konservatif. Oleh karenanya, saya selalu lapor dengan Pak Presiden 'Pak kita hati-hati ya pak dan kita bertahap'. Pak Presiden luar biasa, katakan bahwa kapan lagi kita memiliki produk anak bangsa yang harus kita hargai," ucapnya.

Menhub bilang, LRT Jabodebek terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum lainnya yang ada di DKI Jakarta, seperti MRT Jakarta, KRL Commuter, Transjakarta, hingga Jaklingko.

Ke depan, LRT Jabodebek akan terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim. Kereta cepat ini rencananya akan dioperasikan tak lama dari LRT Jabdodebek, yakni awal Oktober 2023.

"Setelah MRT, LRT, nanti kereta cepat. Bagi kami insan transportasi, ini suatu yang luar biasa karena angkutan massal itu sesuatu yang membuat banyak hal pasti lingkungan, cepat, ramah, dan kita bisa memberikan harga yang murah," kata Menhub.

Menurut dia, pembangunan moda transportasi yang berkesinambungan ini harus terus dilakukan agar masyarakat bisa dengan mudah berpindah dari satu moda transportasi ke moda transportasi lainnya.

Bahkan jika memungkinkan, pembangunan MRT Jakarta dan LRT Jabodebek ini harus lebih masif dikembangkan ke depannya.

"Saya pikir MRT, LRT ini harus masif. Jadi dari titik timur, barat, utara, selatan itu harus nyambung, bahkan radial harus dilakukan sehingga masyarakat turun LRT dari MRT setelah itu naik BRT atau bus. Jadi ini supaya mereka tidak pakai mobil atau motor sendiri," ucapnya.

Selain itu, dia berharap pembangunan LRT Jabodebek dan moda transportasi lainnya di Jakarta yang saling terintegrasi ini dapat diikuti oleh kota-kota besar lainnya di Indonesia.

"Ini bisa menjadi contoh bahwa ini bisa dilakukan pada kota-kota yang lain, suatu pelajaran," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2023/08/28/141000026/banggakan-lrt-jabodebek-menhub--90-persen-produk-anak-bangsa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke