Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Kekeringan, Serapan Pupuk NPK Bersubsidi di NTT Belum Maksimal

GRESIK, KOMPAS.com - Menyambut musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024, perwakilan dari Petrokimia Gresik mulai blusukan ke gudang-gudang, distributor, kios dan petani yang berada di beberapa daerah di Indonesia.

Blusukan perdana dalam kesempatan kali ini dilakukan oleh Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih, tanggal 3 hingga 6 Oktober 2023 di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Digna melihat kesiapan perusahaan menyambut musim tanam baru, serta menyapa langsung petani setempat.

"Kondisi di NTT berbeda dengan daerah lain. Penebusan pupuk bersubsidi di sini masih belum optimal. Hingga Agustus 2023, tercatat hanya 39 persen petani yang melakukan penebusan pupuk bersubsidi NPK Phonska," ujar Digna, melalui keterangan tertulis, Jumat (6/10/2023).

"Kekeringan mulai dari Bulan April kemarin, menjadi salah satu penyebabnya. Karena itu, kekeringan yang diprediksi akan berlangsung hingga Desember ini harus ada solusinya," imbuh Digna.

Dalam upaya mencari solusi atas permasalahan tersebut, Digna juga sempat menemui Dinas Pertanian Provinsi NTT. Termasuk, memberikan edukasi kepada para petani untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.

Di antaranya, melalui pemupukan berimbang, layanan mobil uji tanah, pengenalan produk baru dan produk non subsidi Petrokimia Gresik.

"Agar mudah dipahami petani, edukasi Petrokimia Gresik juga dilakukan melalui demonstration plot di dua titik lahan yang ada di Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende," kata Digna.

"Selain itu, petani yang hadir dalam sosialisasi juga mendapatkan satu zak NPK Phonska Plus, sehingga mereka dapat melihat langsung kualitas dari pupuk non subsidi Petrokimia Gresik," ucap dia.


Pada momen yang sama, Petrokimia Gresik juga kembali menyosialisasikan ketentuan penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi. Hanya petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi, yang dapat melakukan penebusan sehingga hasil panen pertaniannya bisa maksimal.

Digna menambahkan, per 2 Oktober 2023, Petrokimia Gresik secara nasional telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 446.773 ton, yang tersebar hingga di gudang lini III (Kabupaten/Kota).

Stok terdiri dari pupuk urea sebanyak 108.649 ton, setara 340 persen atau lebih dari tiga kali lipat ketentuan minimum yang diatur oleh pemerintah, sebanyak 31.918 ton.

Sementara stok pupuk NPK Phonska sebesar 338.124 ton atau 318 persen dari ketentuan pemerintah, sebanyak 104.873 ton. Stok pupuk urea dan NPK tersebut, diklaim aman untuk kebutuhan selama tiga pekan ke depan.

Adapun solusi bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi, atau jatah pupuk bersubsidinya belum memenuhi kebutuhan lahan, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk non subsidi sebanyak 36.867 ton. Terdiri dari pupuk urea sebanyak 4.334 ton dan pupuk NPK 32.533 ton, yang telah terbukti meningkatkan produktivitas pertanian.

https://money.kompas.com/read/2023/10/07/125100626/imbas-kekeringan-serapan-pupuk-npk-bersubsidi-di-ntt-belum-maksimal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke