Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pedagang Minta Semua E-commerce Ditutup, Teten: Itu Ekspresi Kemarahan

KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan penutupan semua platform perdagangan digital (e-commerce) tidak tepat, dengan alasan sepinya pasar-pasar yang menjual produk dalam negeri seperti Tanah Abang Jakarta, dan ITC Kebon Kalapa Bandung.

"Itu tidak tepat, tapi kita bisa merasakan, itu kan ekspresi kemarahan mereka karena produk-produk UMKM dalam negeri yang dijual, tidak bisa bersaing dengan masuknya barang dari luar jadi bukan soal offline dan online," kata Teten dikutip dari Antara, Rabu (11/10/2023).

Teten menjelaskan bahwa pedagang di pasar tradisional pun sudah lama berjualan daring di hampir semua channel e-commerce, bahkan sudah ada sekitar 22 juta UMKM yang turun langsung berjualan daring.

"Termasuk mereka melakukan live shopping, tapi bagaimanapun, live shopping tanpa menggunakan influence figure yang banyak followers-nya kan enggak ada yang nonton, jadi di online pun kalah bersaing," ucap dia.

Karenanya, kata Teten, pemerintah melakukan tiga hal dalam mengatur masalah ini, pertama adalah mengatur platform digital dengan melakukan pemisahan antara e-commerce dan sosial commerce.

"Kita melihat di banyak negara, pengaturan sudah masuk kepada teknologinya. Jangan sampai ada monopoli ini akan dilanjutkan. Saya kira Pak Presiden sudah memerintahkan itu dalam rapat kabinet yang lalu pada beberapa kementerian," ucapnya.

Yang kedua, lanjut dia, pemerintah akan mengatur arus barang impor, terutama consumer goods, agar jangan sampai memukul produk dalam negeri.

Dan yang ketiga, pengaturan perdagangan secara daring, dengan tujuan mencegah adanya aksi bakar uang (burning money) yang dilakukan oleh platform untuk memperbesar valuasi bisnis mereka yang disebut Teten merupakan bisnis model yang tidak berkelanjutan (sustain).

"Karena nanti hanya akan ada platform yang dengan kekuatan kapital yang besar, raksasa, dan global yang akan menguasai platform di dunia ini. Enggak boleh juga bakar uang untuk naikin market share," ujarnya.

Pengaturan perdagangan secara daring juga akan menyasar barang-barang yang masuk dari luar negeri.

Dia mencontohkan China yang dalam memproduksinya sudah diberi subsidi oleh pemerintah, dan dijual pada platform digital dengan harga yang sangat murah sehingga memukul produk dalam negeri.

"Karenanya nanti juga kita akan atur di platform digital tidak boleh dijual di bawah harga pokok penjualan (HPP) dalam negeri. Selain itu mereka juga harus ngurus standarisasi dalam negeri," katanya.

Sebelumnya, pasar-pasar di kota-kota besar yang menjual produk UMKM terutama tekstil sepi dari pengunjung, seperti ITC Kebon Kalapa Bandung dan Tanah Abang Jakarta.

Bahkan pedagang Pasar Tanah Abang memasang tulisan-tulisan bernada protes hingga minta tolong di depan tokonya pada saat kunjungan Teten Masduki ke lokasi beberapa waktu lalu.

Tulisannya pun terbilang cukup beragam, mulai dari meminta TikTok Shop ditutup, hingga turut meminta e-commerce lain juga ikut ditutup.

"Tolong pak TikTok tutup pak," tulis salah satu poster. "Hapus online shop," tulisan poster lainnya.

"Tolong hapuskan Tiktok Shop, Lazada, Shopee. Tolong kami pak," bunyi poster lainnya.

"Kembalikan Tanah Abang yang dulu pak," bunyi poster yang lain.

Sejumlah pedagang mengaku, langkah ini dilakukannya lantaran merasakan penurunan omzet sejak beroperasinya platform-platform tersebut.

Bahkan diinformasikan dari yang biasanya omzet mereka sampai Rp 20 juta per hari, kini untuk Rp 2 juta per hari sangat sulit.

https://money.kompas.com/read/2023/10/11/235800126/pedagang-minta-semua-e-commerce-ditutup-teten--itu-ekspresi-kemarahan

Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke