Besarnya kontribusi wanita terhadap perekonomian suatu negara terefleksikan dengan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Sri Mulyani menyebutkan, 53,13 presen angkatan kerja di Tanah Air merupakan wanita.
"Wanita sendiri merupakan komponen sangat penting perekonomian Indonesia," kata dia, melalui unggahan akun resmi Instagram-nya, Jumat (13/10/2023).
Meskipun memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, wanita masih menghadapi isu terkait kesetaraan gender. Sri Mulyani menyebutkan, 60 persen tenaga kerja wanita di Indonesia merupakan pekerja informal, sehingga rentan terhadap kurangnya akses perlindungan sosial serta upah rendah.
Oleh karenanya, bendahara negara menegaskan, pengarustamaan gender menjadi salah satu fokus pemerintah. Keseriusan penanganan isu kesetaraan gender dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Kebijakannya mencakup penguatan kebijakan dan regulasi, percepatan implementasi pengarusutamaan gender di pemerintahan, peningkatan peran dan partisipasi wanita dalam pembangunan," tutur Sri Mulyani.
Di kancah global, pemerintah berpartisipasi aktif dalam kolaborasi lintas negara dan lembaga untuk mendukung akses keuangan bagi pengusaha wanita di dunia melalui program We Finance (We-Fi) Code.
"Saya harap, semakin banyak negara lain yang memiliki inisiatif yang sama, karena sinergi dan koordinasi seperti ini diperlukan tidak hanya dalam negeri, namun juga lintas negara," ucapnya.
Sebagai informasi, tingkat ketimpangan gender di Indonesia mengalami penurunan pada 2022. Hal ini sebagaimana ditunjukkan Indeks Ketimpangan Gender yang dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Indeks tersebut dibuat dengan mengacu Gender Inequality Index yang dibuat oleh Badan Program Pembangunan PBB (UNDP). Indeks Ketimpangan Gender diukur dengan menghitung 3 aspek utama yakni kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, tingkat Indeks Ketimpangan Gender pada 2022 sebesar 0,459. Posisi itu turun 0,06 dari tahun sebelumnya sebesar 0,465.
"Semakin kecil nilainya, semakin rendah ketimpangan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan," kata dia dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
https://money.kompas.com/read/2023/10/13/184000926/sri-mulyani--wanita-komponen-sangat-penting-bagi-perekonomian-indonesia