Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki melihat aksi boikot ini sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan produk dalam negeri untuk bisa menembus pasar global.
Sebab, konsumen global saat ini tidak hanya memilih suatu produk berdasarkan kualitas dan harga saja, tetapi juga melihat dari nilai-nilai yang dibawa produk tersebut.
"Saya kira itu suatu peluang karena sekarang ini apa yang disebut dengan free trade, gerakan konsumen dunia itu kan bukan hanya sekadar murah, berkualitas, tapi juga ada nilai-nilai lain," ujarnya saat acara Revolusi Lokal di Senayan Park, Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Dia melanjutkan, setidaknya ada tiga hal yang kini menjadi pertimbangan konsumen global dalam memilih suatu produk yaitu profit (keuntungan), people (kemanusiaan), dan planet (ramah lingkungan).
Oleh karenanya, dia yakin produk dalam negeri dapat bersaing di pasar global dengan memanfaatkan isu-isu sosial seperti konflik Israel-Hamas.
Sementara itu pada berita sebelumnya, Pelaksana Tugas (PLT) Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan, pihaknya selaku pembina industri nasional, tidak dalam posisi mendukung ataupun menolak gerakan boikot produk-produk tersebut, melainkan fokus pada upaya pengetatan arus barang impor.
"Ranah Kemenperin adalah menjalankan kebijakan-kebijakan yang mendukung produktivitas dan daya saing sektor industri. Saat ini, fokus kami adalah langkah-langkah pengetatan arus barang impor untuk mendukung pengembangan pasar dalam negeri," kata Putu dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).
Putu mengatakan, upaya perlindungan industri dalam negeri dari masuknya produk-produk impor terus digencarkan oleh pemerintah melalui pengetatan arus masuk barang impor, serta merombak aturan-aturan terkait tata niaga impor di dalam negeri.
Dia berharap pengetatan produk impor dapat mendorong peningkatan penggunaan produk-produk dalam negeri yang juga memiliki kualitas unggul.
https://money.kompas.com/read/2023/11/11/070000326/marak-aksi-boikot-produk-pro-israel-menkop-lihat-peluang-umkm