Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Adaro Energy Pertimbangkan Pembiayaan Eksternal untuk Proyek Besar

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tengah mempertimbangkan mengambil pembiayaan dari luar atau external financing untuk membiayai proyak-proyek dengan biaya tinggi. Seperti, proyek smelter aluminium dan pembangkit listrik tenaga air atau PLTA di Kalimantan Utara.

“External financing untuk proyek kita seperti Aluminium Smeltar dan juga Hydro Power. Kalau nanti ada proyek Hydro, kita membutuhkan external financing, karena proyek ini butuh capex (belanja modal) yang besar,” kata Chief Financial Officer (CFO) ADRO Lee Lukman dalam Public Expose Live, Selasa (28/11/2023).

Dia mengatakan, anggaran belanja modal yang cukup besar untuk membangun dua proyek tersebut tidak bisa hanya mengandalkan dari pendanaan hasil usaha batu bara saja, namun juga butuh kerja sama dengan perbankan yang selama ini mendukung perusahaan.

“Capex yang besar ini tidak mungkin kita mengunakan pendanaan dari hasi (bisnis) batu bara saja, tapi kita akan mengundang bank-bank yang selama ini support kita, untuk berpartisipasi dalam proyek nasional ini,” jelasnya.

Namun demikian, saat ini pihaknya belum berencana untuk menerbitkan surat utang, mengingat suku bunga yang tinggi. Pihaknya akan kembali mengkaji urgensi untuk penerbitan surat utang untuk membiayai proyek Adaro Energy.

“Untuk penerbitan surat utang, saat ini kita tahu kondisinya tingkat suku bunga sangat tinggi dan kita akan mengkaji serta menganalisa kapan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar obligasi,” jelasnya.

Sejauh ini, Lukman memastikan kondisi keuangan perusahaan masih mencukupi. Perusahaan terus melakukan review tingkat bunga yang sangat tinggi, dan bentuk komposisi pendanaan yang tepat untuk bisnis Adaro Energy.

“Ini selalu kita kaji dari waktu ke waktu,” lanjut dia.

Di sisi lain, pihaknya sudah melakukan upaya lindung nilai atau hedging untuk mengatasi masalah forex loss atau kerugian selisih kurs mengingat bisnis penjualan batu bara Adaro Energy sebagian besar dilakukan melalui transaksi mata uang dollar AS. 


“Impact forex loss sangat kecil karena kita sudah melakukan natural hedging,” ujar dia.

Sementara itu, untuk obligasi yang jatuh tempo pada 2024, pihaknya sudah menyiapkan dana untuk melakukan pembayaran tersebut. pihaknya menekankan akan terus melakukan review proyek dan seberapa besar pendanaan yang dibutuhkan, hingga kemampuan pembayaran di masa depan.

“Kita selelu mereview proyek kita, seberapa besar yang kita lakukan untuk pembayaran penih, dan pembayaran mana yang akan kita refinancing dengan bond atau bank loan, kita akan lihat. Saat ini kita memiliki likuiditas yang cukup untuk melakukan pembayaran,” tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2023/11/29/113400726/adaro-energy-pertimbangkan-pembiayaan-eksternal-untuk-proyek-besar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke