Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Strategi Mandiri Sekuritas Dorong Minat Investasi Tahun 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, tahun depan merupakan tahun di mana ketidakpastian akan membayangi pergerakan pasar.

Dia mengatakan, kinerja ekonomi dan situasi geopolitik global yang tidak pasti merupakan tantangan tersendiri bagi banyak bisnis di Indonesia secara umum.

“Menghadapi hal tersebut, Mandiri Sekuritas mencoba untuk berfokus kepada peningkatan core business kami. Kami juga meningkatkan sinergi dengan Bank Mandiri Group untuk memperluas captive market serta ekosistem perbankan Mandiri,” kata Oki kepada Kompas.com, Jumat (1/12/2023).

Oki mengungkapkan, tahun depan pasar juga dihadapkan pada tantangan lain yakni pertumbuhan teknologi digital yang pesat membuat persaingan juga semakin tinggi.

Menurut dia, hal ini perlu terus diimbangi dengan inovasi digital serta layanan dan edukasi nasabah, di samping pengembangan teknologi digital untuk operasional perusahaan yang dibarengi dengan sumber daya manusia yang mumpuni.

Oki memperkirakan, perekonomian Indonesia akan terus berkembang dan resilien terhadap situasi menantang karena beberapa alasan.

Pertama, pemerintah telah menerapkan konsolidasi fiskal pasca krisis pandemi, menciptakan ruang fiskal yang luas untuk melawan dampak tingginya harga energi dan pangan serta perlambatan ekonomi global melalui subsidi dan insentif fiskal yang lebih tinggi.

Kedua, kuatnya pasar domestik Indonesia akan menjadi bantalan di tengah perlambatan global. Konsumsi swasta yang kuat, yang biasanya terjadi pada tahun pemilu, akan memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Terakhir, Bank Indonesia (BI) telah menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dalam beberapa tahun terakhir, dengan fokus tidak hanya pada kebijakan suku bunga namun juga pada kebijakan makroprudensial untuk menjaga stabilitas mata uang sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi.

BI secara efektif berhasil menjaga tingkat inflasi tetap rendah dibandingkan dengan negara-negara maju, berkat kebijakan moneter yang lebih ketat dan subsidi pemerintah.

“Kami melihat appetite terhadap investasi di pasar modal tahun 2023 ini cukup baik untuk nasabah institusi maupun individu meskipun di tengah tren perlambatan ekonomi yang diselimuti oleh ketidakpastian global,” ungkap Oki.

Dia mengatakan, ada banyak sektor seperti seperti komoditas, infrastruktur, pariwisata dan manufaktur bernilai tinggi seperti kendaraan listrik yang mendukung potensi kinerja ekonomi nasional Indonesia.

Ke depan, Mandiri Sekuritas melihat meskipun merupakan tahun politik, namun situasi akan tetap relatif stabil dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.

“Investor telah melewati masa pemilu Indonesia berkali-kali sebelumnya dan kemungkinan besar tidak bereaksi terlalu negatif,” jelasnya.

“Sekarang ini yang menjadi perhatian utama investor sehubungan dengan pemilu adalah apakah kebijakan ekonomi secara umum akan tetap konsisten di masa pemerintah baru nanti, seperti pembangunan infrastruktur, reformasi pasar tenaga kerja, promosi investasi asing, dan hilirisasi sektor pertambangan,” terang Oki.

Tren pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat. Berdasarkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 30 Oktober 2023, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 11,8 juta atau naik 19 persen dari 9,9 juta di periode yang sama tahun 2022.


Untuk itu, Mandiri Sekuritas terus mendorong optimalisasi pada platform investasi MOST milik perusahaan.
Oki mengatakan, sejak peluncuran logo dan fitur baru MOST di akhir tahun 2022, terdapat peningkatan nasabah sebesar 16 persen per Oktober 2023.

“Di tahun 2023 ini beberapa fitur MOST yang telah kami luncurkan untuk meningkatkan kenyamanan nasabah bertransaksi adalah push notifications agar nasabah selalu mendapatkan info terkini emiten atau fitur dan MOST Rewards untuk memberi nasabah hadiah transaksi sesuai syarat dan ketentuan. Kami tentunya akan terus berinovasi meningkatkan layanan dan edukasi nasabah dalam berinvestasi di pasar modal ke depan,” jelasnya.

Adapun pendapatan usaha Mandiri Sekuritas per 30 September 2023 sebesar Rp 739 miliar atau meningkat 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022. Sementara laba bersih per 30 September 2023 sebesar Rp 153 miliar atau meningkat 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 atau sebesar Rp 135 miliar.

Hingga Oktober 2023, Mandiri Sekuritas telah merampungkan berbagai transaksi investment banking, termasuk 4 IPO, 41 bonds dalam rupiah, 8 global bonds dan related deals, serta 15 jasa penasihat keuangan termasuk M&A.

Empat IPO di tahun 2023, yaitu IPO PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang merupakan terbesar sepanjang 2023 di Indonesia, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel (NCKL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), yang pada saat itu terbesar di Asia Pasifik dan sektor renewable energy di Asia Tenggara.

Terakhir, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), yang merupakan operator jaringan sinema modern terbesar di Indonesia.

Mandiri Sekuritas juga telah merampungkan transaksi M&A besar di sektor telekomunikasi di Indonesia yaitu spin-off dan penggabungan Indihome dan Telkomsel, anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero).

Sementara untuk Debt Capital Market, Mandiri Sekuritas melalui anak usaha Mandiri Securities Singapore telah berhasil menyelesaikan beberapa transaksi global bonds, antara lain yang diterbitkan pemerintah Indonesia, Medco, Pertamina Geothermal, dan Bank Mandiri.

https://money.kompas.com/read/2023/12/01/163045926/strategi-mandiri-sekuritas-dorong-minat-investasi-tahun-2024

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke