Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kolaborasi TikTok-Tokopedia Dinilai Akan Menguntungkan UMKM

Sebab selain dinilai akan memudahkan jutaan pedagang digital untuk mengakses pasar yang lebih luas, kerja sama itu juga disebut akan membuat konsumen mendapatkan lebih banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhannya.

“Kembalinya TikTok Shop melalui kerjas ama dengan e-commerce karya anak bangsa, Tokopedia, sangat positif bagi bisnis UMKM," kata Dosen Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Dewi Meisari Haryanti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/12/2023).

"Cara ini lebih efisien karen kedua perusahaan tinggal menjalankan integrasi teknologinya. Kolaborasi ini akan menguntungkan UMKM menjangkau pasar lebih luas dan lebih cepat," sambung dia.

Sebagai informasi, TikTok akhirnya resmi menjalin kemitraan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Kemitraan strategis tersebut ditandai dengan kembalinya TikTok Shop beroperasi di Indonesia melalui PT Tokopedia.

Tiktok, perusahaan di bawah naungan Bytedance asal China itu menginvestasikan lebih dari 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,43 triliun. Nilai tersebut merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia.

Dengan begitu konsumen akan semakin mantap untuk memilih produk dalam negeri ketimbang impor.

Selain itu, para afiliator yang selama ini tidak memiliki produk tetapi ikut menjual produk-produk UMKM dinilai akan lebih mudah mendapatkan pembeli dan menaikkan transaksinya.

“UMKM harus berkomitmen untuk memperbaiki kualitas produk agar bisa menjadi pilihan belanja bagi konsumen. Para afiliator tentu juga akan menyambut positif jika produk-produk UMKM kita berkualitas,” imbuh Dewi.

Menurut Dewi, UMKM harus melakukan improve dengan mengedepankan kualitas dan keunikan produk mereka. Dengan demikian, setiap produk UKM akan memiliki value atau manfaat yang lebih bagus meskipun harganya cenderung lebih tinggi dibandingkan produk impor.

Di sisi lain, Dewi menilai pemerintah juga harus menerapkan aturan ketat bagi masuknya produk-produk impor, terutama dalam transaksi di e-commerce.

“Kita berharap Tokopedia tetap konsisten pasca bergabungnya TikTok untuk tidak membuka perdagangan cross border seperti e-commerce lain. Ini adalah suatu prinsip, saya yakin Tokopedia akan tetap komitmen dengan hal ini,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa TikTok hanya akan berjualan melalui Tokopedia. Zulhas memastikan bahwa kemitraan Tokopedia dan TikTok tidak akan menjadi ancaman bagi pelaku UMKM lokal.

"E-commerce-nya itu Tokopedia, kerja sama dengan TikTok. Jadi TikTok itu dia tidak e-commerce, e-commerce-nya, yang jualannya itu Tokopedia," kata pria yang disapa Zulhas itu di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Zulhas menyebut pemerintah telah mengatur tata niaga perdagangan elektronik melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 soal Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdangan Melalui Sistem Elektronik

“Industri dalam negeri tidak mungkin lagi bisa terancam karena sudah ada Permendag 31/2023," kata Zulhas.

https://money.kompas.com/read/2023/12/15/210000026/kolaborasi-tiktok-tokopedia-dinilai-akan-menguntungkan-umkm-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke