Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PGAS Bersiap Garap Potensi dari Penemuan Cadangan Gas Terbesar di Dunia

Dia menilai, temuan besar cadangan gas tersebut akan berdampak positif terhadap sektor hilir migas.

Dia bilang, PGAS sebagai pemilik jaringan dan infrastruktur gas bumi terbesar di Indonesia siap berkolaborasi dengan para pelaku usaha hulu migas untuk menyalurkan gas bumi ke berbagai wilayah di Indonesia.

“Ini akan berdampak positif terhadap sektor hilir migas. Kami terus memperluas portofolio di sektor gas bumi dengan lebih aktif masuk ke bisnis LNG,” kata Rosa dalam siaran pers, Jumat (22/12/2023).

Rosa mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan perseroan adalah merevitalisasi kilang LNG Arun yang berada di Kota Lhokseumawe menjadi LNG Receiving and Hub Terminal berkelas dunia.

Saat ini PT Arun NGL memiliki 6 LNG train dengan kapasitas 12,5 MTPA (Metric Ton per Annum). Untuk kapasitas LPG ekstraksi berkapasitas 1,4 MTPA, dan condensat facility dengan kapasitas 20.000 bpd, 2 LNG jetty.

5 LNG tank dengan kapasitas 636.000 meter kubik, 4 LPG tank dengan kapasitas 302.000 meter kubik, dan 4 kondensat tanks dengan kapasitas 2,12 juta berrel

Rosa mengatakan, pihaknya mengembangkan kilang LNG Arun menjadi LNG receiving dan hub terminal adalah strategi jangka panjang PGAS untuk memastikan pasokan gas bumi, baik dalam bentuk gas pipa maupun LNG akan tersedia bagi pasar.

“Kami menyadari bahwa ke depan, LNG akan menjadi aset strategis mengingat sumber gas bumi lebih banyak berada di kawasan Timur Indonesia,” lanjut Rosa.

Selama ini, fasilitas LNG Arun telah digunakan oleh PT Perta Arun Gas sebagai terminal untuk menerima pasokan gas untuk dialirkan ke PLTGU Belawan, industri pupuk, jaringan gas kota serta pasokan gas untuk kawasan Industri Sei Mangkei di Sumatera Utara.

Terminal LNG Arun telah menjadi salah satu penggerak utama roda perekonomian Aceh dan kawasan Sumatera Utara.

Menurut Rosa adanya penemuan besar sumber gas di blok South Andaman akan menambah potensi pasokan gas bagi hilirisasi gas bumi di kawasan Sumatera dan sekitarnya.


Dengan jumlah populasi yang terus meningkat dan industrialisasi yang terus berjalan di kawasan ini, ketersediaan pasokan gas bumi yang didukung dengan infrastruktur gas yang matang dari PGAS akan memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian.

“Gas bumi merupakan energi baik yang juga menjadi energi transisi menuju era nett zero emission akan selalu penting bagi perkembangan dan kemajuan Indonesia ke depan,” jelas dia.

“PGAS akan terus mengambil porsi terbesar dalam mendorong hilirisasi gas bumi dan menjadikan aset strategis ini dapat berkontribusi lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Di wilayah Sumatera, PGAS baru menandatangani Perjanjian Jual-Beli Gas (PJBG) dengan Medco E&P Grissik Ltd. (MEPG) yang bersumber dari Blok Corridor, Sumatra Selatan.

Kontrak berjangka waktu 5 tahun atau sampai 2028 ini merupakan perpanjangan dari perjanjian sebelumnya yang telah berlangsung selama 20 tahun dan berakhir pada 30 September 2023.

Dengan adanya kesepakatan baru ini, maka PGAS akan memperoleh volume gas sekitar 410 BBtud (billion british thermal unit per day) menjelang tutup tahun 2023 ini. Volume gas yang dialirkan akan menyesuaikan kemampuan produksi dari blok tersebut.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur berharap penemuan sumber gas di South Andaman akan memberi manfaat lebih besar bagi perekonomian Aceh.

Dia mendorong agar banyak pihak segera bersiap diri agar bisa memanfaatkan kesempatan dengan terbukanya lapangan kerja dari penemuan cadangan gas terbesar itu.

"Adanya sumber gas baru tersebut kami harapkan dapat meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Aceh (PAA) di masa mendatang. Semoga kita tidak hanya bisa menonton. Insya Allah,” tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2023/12/22/160000226/pgas-bersiap-garap-potensi-dari-penemuan-cadangan-gas-terbesar-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke