Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peritel: Kasus Kelangkaan dan Mahalnya Minyak Goreng Bisa Terjadi pada Beras

Ketua Aprindo Roy Mandey mengungkapkan, saat ini harga beras premium sudah cenderung tinggi, yakni menyentuh Rp 16.000 per kilogram. Tingginya harga ini membuat pengusaha memilih untuk menghentikan pembelian ataupun pemesanan dari produsen beras.

“Produsen beras sudah bersurat ke kami yang memberitahukan bahwa harga dinaikkan. Nah, karena produsen enggak mau rugi, enggak mau nombok peritel ada yang memilih untuk menyetop pembelian atau pemesan beras dari produsen beras sehingga suplai di ritel memang sedikit atau kosong,” ujar Roy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Alhasil, lantaran stok beras di ritel kosong, masyarakat akan berlomba-lomba berbelanja beras di pasar. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran baru yakni adanya permainan harga yang bisa membuat harga beras di pasaran naik 3 kali lipat.

“Kalau kayak gini, kasus kayak minyak goreng yang mahal dan langka bisa terjadi kan,”ungkapnya.

Oleh sebab itu, pengusaha ritel meminta agar pemerintah bisa mencabut ataupun merelaksasi HET untuk sementara waktu.

Dengan cara itu diharapkan nantinya peritel bisa kembali membeli, menyediakan, dan menjual beras lagi bagi masyarakat.

“Saran kami juga hanya dengan memprioritaskan koordinasi dan  komunikasi intensif dari pemerintah kepada para pelaku usaha dari sektor hulu hingga hilir dan menghadirkan segera kebijakan yang sifatnya bukan hanya normatif atau yang bersifat retorika, melainkan yang berorientasi urgent dan empati dengan mengedepankan solusi adaptif maka permasalahan ini semestinya dapat terkelola dan terkendali dengan baik,” ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2024/02/11/071300026/peritel--kasus-kelangkaan-dan-mahalnya-minyak-goreng-bisa-terjadi-pada-beras

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke