Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Pemilu 2024, Bos OJK Sebut RI Tak "Wait and See" Lagi

"Indonesia tidak dalam periode wait and see seperti yang kerap didengungkan sebelum pemilu (pemilihan umum)," kata dia dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024, Selasa (20/2/2024).

Ia menambahkan, saat ini Indonesia telah melaksanakan pemilu dengan 204,8 juta pemilih terdaftar dengan turn out sekitar 80 persen atau 164 juta pemilih.

Hal ini kata dia, menjadikan Indonesia menjadi negara presidensial terbesar di dunia. Indonesia juga dikenal dengan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Bahkan, 164 juta pemilih ini jauh lebih besar daripada jumlah pemilih Pilpres di negara manapun.

Pemilu 2024 yang telah berlangsung sesuai yang diharapkan menjadi modalitas pembangunan dan stabilitas industri jasa keuangan.

Mahendra menjelaskan, pada awal 2024 ini ekonomi dunia pada umumnya berjalan optimistis. Hal itu didorong dengan berbagai kebijakan yang mampu menurunkan ketidakpastian.

Meskipun begitu, berbagai risiko turunan masih perlu diwaspadai. Hal itu terutama beban pinjaman dan utang, lemahnya permintaan dan divergensi, dan faktor resiko geopolitik.

Tak hanya itu, potensi kebijakan politik dari berbagai pemilu menjadi variabel yang belum dapat diketahui.

"Akibatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lambat," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2024/02/20/140428826/usai-pemilu-2024-bos-ojk-sebut-ri-tak-wait-and-see-lagi

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke