Penyaluran Kredit Kendaraan Listrik BCA Finance Masih di Bawah 5 Persen

TANGERANG, KOMPAS.com - Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yaitu BCA Finance mencatat bahwa pembiayaan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) listrik masih di bawah 5 persen. 

Direktur BCA Finance Petrus Karim mengatakan, hal ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum teredukasi dengan baik mengenai kendaraan listrik.

“Kalau bicara animo, itu situasi yang tergambar di pasar pasti ramai. Misalkan dari 100 persen, tidak sampai 10 persen yang membeli. Kenapa? Karena masalah infrastrukturnya, dan kebiasaannya,” kata Direktur BCA Finance Petrus Karim di acara BCA Expoversary 2024, di ICE BSD Tangerang, Kamis (29/2/2024).

“Minat sih tinggi, tapi kan ini barang baru. Realisasi diharapkan bisa tumbuh,” jelasnya.

“Kita kejar pertumbuhan tahun ini bisa 20 sampai 30 persen, karena ada banyak kendaraan listrik yang baru keluar, kalau di BCA Finance penyaluran pendanaan kendaraan listrik 5 persen-an saja,” tutur dia. 

Di sisi lain, Petrus optimis permintaan akan kendaraan listrik akan tumbuh di tahun-tahun selanjutnya. Ini sejalan dengan semakin pedulinya masyarakat dengan pengurangan emisi.

“Kami yakin, permintaan semakin positif karena masyarakat semakin peduli dengan pengurangsn emisi. Kami tentu akan mendukung permintaan nasabah,” lanjut dia.

Petrus mengatakan, tahun ini ia menargetkan KKB listrik bisa tumbuh menjadi Rp 43 triliun atau naik 6,9 persen dari pencapaian pada 2023 sebesar Rp 40,9 triliun.

“(Penopangnya) dari mobil semua, kita enggak ada alat-alat berat,” ungkap dia.

Sementara itu, Petrus mengungkapkan bahwa kontribusi dari BCA Expoversary 2024 tidak dominan. Adapun kontribusi BCA Expoversary 2024 terhadap peningkatan jumlah penyaluran KKB hanya sebesar 10 hingga 11 persen.

“Kontribusi kita dari BCA Expoversary ini 10 sampai 11 persen, karena kerja sama kita hari ke hari dengan semua dealer itu sangat baik. Produksi juga sangat mendukung,” lanjutnya.

Dia menegaskan bahwa momen menjelang lebaran adalah periode yang paling mendorong penyaluran kredit, terutama untuk kredit pembelian kendaraan bermotor.

“Momentum tertinggi saat menjelang Lebaran,” jelas dia.