Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Wacana Makan Siang Gratis Gunakan Subsidi Energi hingga Dana BOS, Kemenko Perekonomian Buka Suara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian buka suara terkait wacana-wacana sumber pendanaan program makan siang gratis.

Meskipun program andalan pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu belum terlaksana, "bocoran" sumber pembiayaannya sudah beredar.

Pertama, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran menyebutkan, program makan siang gratis akan didanai dari penghematan anggaran belanja negara, salah satunya efisiensi pada pos subsidi energi.

Kemudian, baru-baru ini muncul opsi pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk program makan siang gratis yang diperuntukan siswa sekolah.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera mengatakan, pemerintah belum memastikan sumber pendanaan program yang baru akan dijalankan pada pemerintahan selanjutnya.

Berbagai wacana yang beredar dinilai sebagai opsi yang ditawarkan oleh pihak-pihak terkait pasangan calon presiden Prabowo - Gibran.

"Itu kan baru wacana-wacana yang memungkinkan anggarannya dari situ, tapi belum kita kaji," kata dia, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/3/2024).

Lebih lanjut ia bilang, saat ini pemerintah juga masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemenang gelaran Pemilu Presiden 2024.

"Kita secara pemerintah belum terlalu dalam, kan kita masih tunggu formalnya segala macam, kita hormati," ujarnya.

Bukan hanya sumber pembiayaannya, pemerintah juga belum memastikan anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan makan siang gratis.

Dengan demikian, alokasi anggaran makan siang gratis sebesar Rp 15.000 per porsi masih belum bersifat pasti.

"Masih mungkin (anggaran berubah). Itu kebetulan di sana (Tangerang) Rp 15.000 segala macam, ternyata make sense. Tapi Rp 15.000 Jakarta sama Rp 15.000 di IKN saja kan pasti beda," tutur dia.

https://money.kompas.com/read/2024/03/06/192057726/ada-wacana-makan-siang-gratis-gunakan-subsidi-energi-hingga-dana-bos-kemenko

Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke