Pembagian dividen tunai tersebut telah mengantongi persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat (1/3/2024).
"Laba bersih Rp 3,51 triliun, sekitar 70 persen akan dibagikan ke pemegang saham dalam bentuk deviden tunai," kata Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib di Jakarta.
Kostaman mengatakan, dividen tersebut akan dibagikan sekitar satu bulan setelah RUPS. Sementara sisanya atau sebesar 30 persen dari laba bersih tahun 2023, Bank Mega akan membukukannnya sebagai saldo laba dan sebagian disisihkan sebagai dana cadangan.
Adapun laba bersih yang diperoleh MEGA sepanjang tahun 2023 senilai Rp 3,51 triliun atau turun sekitar 13 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,05 triliun.
Bank Mega mencatat total aset pada tahun 2023 sebesar Rp 132,05 triliun atau turun sekitar 7 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 142 triliun.
Rasio NPL Gross Bank Mega ini masih berada di bawah NPL Gross Perbankan sebesar 2,19 persen per posisi Desember 2023. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Mega tercatat sebesar Rp 89,44 triliun di tahun 2023.
Deposito masih mendominasi DPK, yaitu 71,17 persen dari total DPK. Komposisi current account saving account (CASA) Bank Mega di tahun 2023 menjadi juga meningkat menjadi 28,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 26,76 persen disebabkan karena meningkatnya pertumbuhan tabungan sebesar 6 persen menjadi Rp 15,66 triliun.
Lebih rincinya simak jadwal pembagian dividen MEGA:
https://money.kompas.com/read/2024/03/17/150000026/bank-mega-bakal-tebar-dividen-rp-2-45-triliun-simak-jadwalnya