Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Peran Zakat dalam Memberantas Kemiskinan

JAKARTA, KOMPAS.com - Zakat fitrah adalah salah satu ibadah penting di bulan Ramadhan. Dengan membayar zakat, maka dana zakat berpotensi membantu memberantas kelaparan dan kemiskinan.

Dompet Dhuafa dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/4/2024) menyatakan, di tengah berbagai masalah dan kesulitan yang dialami masyarakat, zakat bisa menjadi secercah harapan dan solusi bagi masyarakat yang mengalami permasalahan tersebut.

Berikut beberapa peran zakat dalam memberantas kemiskinan menurut Dompet Dhuafa.

Dalam bidang ekonomi, zakat dapat berperan dalam pencegahan terhadap penumpukan kekayaan yang dimiliki oleh hanya segelintir orang saja serta mewajibkan orang kaya untuk mendistribusikan harta kekayaannya kepada orang-orang yang fakir dan miskin.

Dana zakat yang terkumpul kemudian dapat berperan sebagai sumber dana yang potensial untuk mengentaskan kemiskinan.

Zakat bisa digunakan sebagai bantuan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya bahkan hingga modal usaha. Ketika usaha mereka berkembang, mereka dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan lainnya.

Di bidang pendidikan, zakat berperan sebagai investasi jangka panjang untuk membantu mencetak generasi-generasi yang berkualitas.

Menyongsong Indonesia Emas 2045, kualitas pendidikan menjadi faktor utama agar ketika di masa depan Indonesia telah siap dengan sumber daya manusia yang tangguh sehingga dapat menyokong penuh perkembangan pembangunan dari hulu ke hilir.

"Peran zakat dalam bidang pendidikan ini dapat berupa bantuan sarana prasarana pendidikan, pengembangan guru, hingga beasiswa," tulis lembaga filantropi tersebut.

Bidang kesehatan juga tidak kalah penting sebagai penunjang terbentuknya sumber daya yang berkualitas. Kesehatan ini merupakan salah satu kebutuhan vital dalam kehidupan.

Apabila masyarakat sehat, akan menyokong bidang lain sehingga perkembangan di berbagai lini kehidupan akan berjalan lancar. Zakat dapat berperan dalam bentuk layanan kesehatan, fasilitas kesehatan seperti peralatan medis hingga rumah sakit.

Di sisi lain, perlu dipahami bahwa zakat tidak sama dengan sedekah. Tidak semua sedekah adalah zakat, namun semua zakat adalah sedekah.

Zakat juga tidak seperti sedekah yang diberikan kepada orang yang membutuhkan secara sukarela. Untuk itu, bagi siapa pun yang dengan sengaja menahan zakatnya, maka mereka dianggap merampas hak para fakir miskin.

Sebaliknya, bagi mereka yang membayar zakat, maka mereka sedang "mensucikan" hartanya dengan memisahkannya dari bagian yang menjadi hak fakir miskin.

Pengelolaan zakat membutuhkan lembaga amil zakat yang amanah dan bertanggung jawab. Dompet Dhuafa saat ini menjadi salah satu lembaga amil zakat yang dipercaya oleh masyarakat dalam menyalurkan zakat.

"Sejak tahun 1993, Dompet Dhuafa telah mengelola dan menyalurkan dana sosial untuk kaum dhuafa yang membutuhkan. Caranya pun bukan hanya sekedar memberi kepada yang membutuhkan, tetapi juga menyalurkan dana ke program pengembangan yang akan membantu masyarakat dhuafa untuk bisa lebih mandiri dan sejahtera," tulis Dompet Dhuafa.

Dompet Dhuafa memiliki program dan layanan dalam lima pilar bidang, yakni kesehatan, pendidikan, sosial, budaya, dakwah, dan ekonomi.

https://money.kompas.com/read/2024/04/08/144842726/menilik-peran-zakat-dalam-memberantas-kemiskinan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke