Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Penguatan, Rupiah Masih Lesu

Melansir data RTI, pukul 09.43 WIB, IHSG menguat ke level 6.932,14 atau naik 26,4 poin (0,38 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada 6.905,64.

Sebanyak 247 saham melaju di zona hijau dan 173 saham di zona merah. Sedangkan 180 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,6 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, secara teknikal, IHSG memang melanjutkan penguatan dengan target lanjutan pada level psikologis 7.000. Volaitilitas IHSG masih sangat tinggi di fase ini, ditambah lagi setelah pelemahan sejak bulan Mei 2024, sangat mungkin untuk dimulainya fase reakumulasi yang memerlukan waktu.

“IHSG mencoba menguat kembali setelah berhasil mempertahankan support pada level psikologis 6.700. Namun IHSG masih belum mengindikasikan reversal secara penuh, masih ada resistance pada 6.894 dan 7.000, diperkirakan akan terjadi pergerakan konsolidasi dulu sebelum penguatan lanjutan,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas merah, dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,89 persen (342,6 poin) ke level 17.747,24, Nikkei bertambah 0,98 persen (380,6 poin) ke level 39.286,5, dan Shanghai Komposit terkoreksi 0,74 persen (22 poin) ke posisi 2.950,48. Sementara itu, Strait Times menguat 0,2 persen (6,7 poin) ke level 3.338,46.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.40 WIB rupiah berada pada level Rp 16.428 per dollar AS atau turun 14 poin (0,09 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.414 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, dollar AS terlihat masih menguat terhadap nilai tukar lainnya pagi ini. Indeks dollar sudah naik ke atas 106,0 pagi ini, sementara pagi sebelumnya masih di kisaran 105,6.

Soal ekspektasi suku bunga AS tidak akan terburu-buru dipangkas masih menjadi pendorong penguatan dollar AS. Kondisi ekonomi AS yang masih baik berisiko menaikan inflasi AS lagi.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini ke arah Rp 16.480 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 16.380 per dollar AS hari ini,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

https://money.kompas.com/read/2024/06/27/095808226/ihsg-awal-sesi-lanjutkan-penguatan-rupiah-masih-lesu

Terkini Lainnya

Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Whats New
[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi 'Online'

[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi "Online"

Whats New
Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Spend Smart
DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Whats New
Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Spend Smart
Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Whats New
Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi 'Tagging'

Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi "Tagging"

Whats New
Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Whats New
Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Whats New
Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Whats New
Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Whats New
Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Whats New
Sudah 5 Dekade Kerja Sama dengan Peternak Sapi Perah, Nestlé: Upaya Tingkatkan Ekonomi Jawa Timur

Sudah 5 Dekade Kerja Sama dengan Peternak Sapi Perah, Nestlé: Upaya Tingkatkan Ekonomi Jawa Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke