Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Penyelamatan Century, Tidak Ada Kerugian

Kompas.com - 31/08/2009, 07:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comPotensi kerugian yang bisa diderita pemerintah dan polemik aturan hukum dalam penanganan Bank Century merupakan dua isu yang sebetulnya tidak perlu diperdebatkan. Pemerintah tidak mengalami kerugian apa pun dan aturan hukum yang digunakan juga legal.

Demikian diungkapkan secara terpisah oleh pengamat hukum perbankan Pradjoto, Kepala Ekonom Bank Mandiri Mirza Adityaswara, dan Kepala Ekonom BNI Tony Prasetiantono, akhir pekan lalu di Jakarta.

Seperti diberitakan, penyelamatan Bank Century dituding bisa menimbulkan potensi kerugian negara Rp 5 triliun. Penyelamatan bank hasil merger CIC, Danpac, dan Pikko tersebut juga dituding melanggar hukum karena masih menggunakan aturan yang sebenarnya sudah ditolak DPR, yaitu Perppu No 4/2008 tentang Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK).

Menurut Pradjoto, argumen yang menyatakan bahwa Bank Century diselamatkan atas dasar Perppu No 4/2008 tentang JPSK tidak tepat.

”Perppu tersebut hanya berjalan di forum KSSK untuk menetapkan apakah Century dalam keadaan sistemik atau tidak, sementara proses penyelamatan yang dilakukan LPS, sepenuhnya tunduk kepada UU LPS,” tutur Pradjoto.

Dengan melihat gambaran tersebut maka yang menjadi masalah sebetulnya adalah mengapa Bank Century bisa dikatakan sistemik.

Sulit diukur

Hanya saja, lanjut Pradjoto, hal itu sulit diukur karena tidak mungkin menggunakan parameter yang berlaku saat ini untuk menjangkau masa lampau.

”Jika terjadi keadaan bank seperti yang dahulu dialami Century pada saat ini, kemungkinan besar bank bersangkutan akan ditutup. Artinya, persoalan sistemik yang dialami Century sangat dipengaruhi krisis ekonomi global saat itu,” katanya.

Jadi, menurut dia, masalah Bank Century bukanlah persoalan kerugian negara atau polemik hukum, melainkan masalah politik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com