Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kecam Penyelundupan TKI

Kompas.com - 22/09/2010, 20:14 WIB

SURABAYA,KOMPAS.com- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengecam keras praktik penyelundupan tenaga kerja Indonesia ilegal ke luar negeri. Ketidaksiapan calon tenaga kerja menjadi salah satu penyebab maraknya kasus penyiksaan terhadap para pahlawan devisa di luar negeri.

"Kasus penyiksaan pada tenaga kerja Indonesia (TKI) terjadi karena kurang siapnya mereka saat hendak berangkat ke luar negeri. Dari laporan yang diterima, sebagian besar TKI yang disiksa adalah TKI ilegal," kata Soekarwo, Rabu (22/9/2010), di sela acara Halalbihalal karyawan Pemprov Jatim, di Kantor Gubernur Jatim, Surabaya.

Menurut Soekarwo, Pemprov Jatim sebenarnya sudah berusaha keras mencegah penyelundupan TKI ke luar negeri. Namun, sebagian oknum berhasil menyelundupkan TKI Jatim ke luar negeri melalui daerah lain, seperti Pulau Bengkalis, Riau.

"Di Pulau Bengkalis, banyak calon TKI, termasuk dari Jatim dikirim ke luar negeri. Sebelum dikirim, terlebih dulu mereka dibuatkan kartu tanda penduduk (KTP) palsu oleh para calo TKI ilegal," kata Soekarwo.

Untuk mengatasi praktik pengiriman TKI ilegal, Pemprov Jatim kini berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Pemprov Riau agar memperketat daerah-daerah perbatasan.

Kasus penyiksaan TKI asal Jatim yang sebagian berujung pada kematian terus terjadi. Pada Minggu (19/9) lalu, salah satu TKI asal Ponorogo, Jatim bernama Sudarsono ditemukan tewas di Malaysia. Hingga kini, penyebab kematian TKI ini masih diselidiki.

Tak kirim PRT

Tahun 2012 mendatang, Pemprov Jatim mentargetkan penghapusan pengiriman TKI asal Jatim yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Karena itu, fungsi Balai Latihan Kerja (BLK) akan difokuskan pada ketrampilan-ketrampilan tertentu seperti yang dibutuhkan negara-negara peminta tenaga kerja.

Pemprov Jatim tak akan menggantungkan APBD dari bisnis pengiriman TKI. Justru TKI asal Jatim yang sebagian besar adalah pembantu rumah tangga harus ditingkatkan kemampuan mereka menjadi perawat atau tenaga kerja lainnya yang lebih trampil, ucap Soekarwo beberapa waktu lalu.

Dari sektor TKI, selama tahun 2009, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim menerima pemasukan yang disebut dana pembinaan, penempatan, dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (DP3TK) sebesar Rp 5,92 miliar. Dana itu berasal dari masing-masing TKI yang membayar 15 dollar AS per orang saat menerima gaji pertama.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jatim telah menerima dana Rp 5,92 miliar dari TKI asal Jatim selama tahun 2009. Selanjutnya, dana itu langsung disetor ke kas negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com