Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemilau Nusantara Kurang Promosi

Kompas.com - 25/10/2010, 18:32 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengakui, perhelatan Kemilau Nusantara VII tahun ini kurang meriah dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pada masa mendatang, dia menyarankan agar penyelenggara lebih gencar berpromosi dan tidak ragu berinovasi.

"Berangkat dari keadaan penyelenggaraan tahun ini, kami akan mengevaluasi. Saya mengusulkan agar penyelenggara melakukan beberapa inovasi agar menambah jumlah peserta dan juga pengunjung," kata Ahmad Heryawan, Minggu (24/10) di Bandung. Acara tersebut berlangsung di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat di Bandung pada 22-24 Oktober.

Salah satu inovasi yang diusulkan Heryawan adalah menggelar kirab budaya yang berasal dari tiga zona wilayah di Jabar, yaitu Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), Sunda Betawi Depok Bekasi, dan Sunda Priangan. "Kirab budaya dari ketiga wilayah itu akan menjadi agenda budaya rutin," ujarnya.

Saat membuka acara tersebut Sabtu lalu, Heryawan mengakui, jumlah peserta tahun ini menurun. Hal itu disebabkan acara ini kurang dipromosikan. Idealnya, kata dia, masa promosi sudah dimulai enam bulan sebelum pelaksanaan sehingga masyarakat bisa mengetahuinya sejak lama.

"Saya sudah tiga kali menghadiri acara Kemilau Nusantara ini, tetapi masih merasakan biasa-biasa saja. Oleh karena itu, tahun depan acaranya harus dirancang luar biasa, mumpung Jabar masih dipercaya menjadi penyelenggara," ujarnya.

Ia membandingkan acara yang mengusung nilai kesenian dan budaya gelaran pihak swasta seperti Pasar Seni ITB yang baru lewat. Menurut dia, acara tersebut bisa menyedot perhatian masyarakat dengan peserta yang membanjir, sampai-sampai penyelenggara harus menyeleksi ketat.

"Dalam memasarkan produk, promosi yang gencar merupakan faktor utama untuk mengundang penonton ataupun membangkitkan minat peserta. Walaupun acara diikuti peserta berkualitas tetapi minim promosi, kualitas itu tidak akan diketahui orang banyak," lanjut Heryawan.

Sore sudah sepi

Acara Kemilau Nusantara VII itu diikuti oleh rombongan kebudayaan tradisional dari empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Barat. Dibandingkan dengan penyelenggaraan setahun sebelumnya, ada 14 provinsi yang memamerkan kebudayaan dan karya seni daerah mereka.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Herdiwan Iing Suranta mengatakan, acara itu bertujuan mendongkrak jumlah wisatawan ke Jabar. Target wisatawan yang disasar pada tahun ini adalah 37 juta orang wisatawan domestik, dan 800.000 wisatawan mancanegara.

Hingga kemarin sore, suasana lokasi acara sudah terlihat sepi. Beberapa stan bahkan sudah ditinggalkan petugas sejak siang hari. Padahal, berdasarkan jadwal, acara itu masih dibuka hingga pukul 20.00. Salah seorang pengunjung, Heryana (32), mengatakan, Kemilau Nusantara tahun ini kurang gereget. (HEI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com