Manajer Stasiun Bandara Sultan Thaha Jambi, Dimiyati, mengatakan, penerbangan pada Senin pagi berlangsung normal walaupun sehari sebelumnya terjadi keterlambatan jadwal penerbangan selama lima jam. Minggu (21/11), pesawat Garuda yang semestinya berangkat pukul 17.30 mengalami penundaan hingga pukul 22.30.
Akibatnya, enam penumpang yang semestinya berangkat pada Minggu sore memindahkan jadwal keberangkatan mereka menjadi Senin pagi. Mereka adalah penumpang yang bermaksud melanjutkan penerbangan kembali ke kota lain setelah tiba di Jakarta.
Dimiyati mengatakan, sejauh ini perubahan sistem belum pulih betul sehingga pihaknya memutuskan agar sistem penjualan tiket di loket Garuda hingga 24 November dihentikan dahulu. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan jadwal penerbangan yang dapat mengganggu kenyamanan calon penumpang. ”Setelah tanggal 24 November, penjualan tiket di loket kami akan buka seperti biasa,” ujarnya.
Terkait masalah ini, Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia Pujobroto menyampaikan permohonan maaf kepada semua penumpang. Pembatalan jadwal terbang ke sejumlah rute terjadi karena Garuda Indonesia sedang berada pada masa transisi sistem operasi.
”Saat ini kami sedang menerapkan sistem operasi baru bernama global alliance sky team. Sistem ini juga sering kali disebut integrated operational control system,” kata Pujobroto.
Global alliance sky team
Sebagai kompensasi, Pujobroto menjelaskan, pihaknya siap mengganti tiket penumpang yang batal berangkat dengan Garuda. Nilai penggantian ditetapkan dua kali harga tiket.