Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabu Mudah Masuk Lewat Tanjung Priok

Kompas.com - 04/01/2012, 03:08 WIB

Diduga dari Malaysia

Kepala Satuan Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Tugiyono menduga

sabu kualitas nomor satu tersebut dibuat di Malaysia. Jaringan peredarannya diperkirakan dari Malaysia ke Pulau Batam dan Kepulauan Riau, kemudian diedarkan di Jakarta.

”Untuk selanjutnya, pengawasan di terminal kedatangan Pelabuhan Tanjung Priok ini akan kami perketat,” tuturnya.

Sementara Manajer Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok Suswibowo mengatakan, terminal kedatangan memang tak dilengkapi alat pemeriksaan barang, seperti sinar-X. Alat itu hanya dipasang di terminal keberangkatan.

Sesuai dengan prosedur, katanya, pengawasan pada penumpang dan barang bawaan diterapkan di pelabuhan keberangkatan, sementara pelabuhan tujuan hanya menerima penumpang yang datang.

”Karena prosedurnya seperti itu, diasumsikan pemeriksaan barang bawaan penumpang sudah berjalan di pelabuhan keberangkatan,” paparnya.

Namun, menurut Suswibowo, pihaknya tak menolak kalau ada pihak yang akan memberikan bantuan sinar-X untuk terminal kedatangan Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti tahun 2010, Badan Narkotika Nasional (BNN) berjanji akan memberikan alat itu untuk Pelabuhan Tanjung Priok, tetapi sampai saat ini belum juga ada realisasi.

BI diimbau

Di tempat lain, kemarin, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Luyono dengan hukuman penjara 1 tahun 2 bulan. Luyono merupakan terdakwa pencucian uang narkoba.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com