Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP Migas Bentuk Tim Renegosiasi Kontrak

Kompas.com - 10/01/2012, 02:59 WIB

Jakarta, Kompas - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi membentuk tim kerja yang merumuskan usulan langkah renegosiasi kontrak penjualan gas alam cair dari Blok LNG Tangguh, Papua Barat, ke Fujian, China. Hal itu untuk mendukung proses renegosiasi kontrak tersebut yang dijadwalkan tahun ini.

Wakil Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Hardiono, Senin (9/1) di Jakarta, mengatakan, BP Migas berinisiatif membentuk tim renegosiasi kontrak untuk mengatur strategi renegosiasi. Hasil kajian internal usulan langkah renegosiasi kontrak itu ditargetkan selesai pekan ini. ”Kami akan menyampaikan hasil kajian ini kepada Menteri Keuangan,” ujar Hardiono.

Sejauh ini, tim renegosiasi kontrak penjualan gas Tangguh yang dibentuk pemerintah belum dibubarkan, tetapi belum ada kemajuan berarti. Untuk itu, BP Migas membentuk tim kerja yang membahas langkah renegosiasi sebagai masukan bagi tim resmi pemerintah. ”Proses renegosiasi harus dilaksanakan tahun ini. Jika renegosiasi ini berhasil, harga baru akan mulai diterapkan tahun 2013,” kata Hardiono. Harga baru itu akan berlaku selama empat tahun.

Tim kerja BP Migas merekomendasikan agar harga gas dalam kontrak memakai formula batas atas harga minyak sesuai dengan patokan Japan Cocktail Crude (JCC). Dengan demikian, harga gas dari Blok Tangguh akan mengikuti kenaikan harga minyak mentah JCC.

Saat ini, harga gas alam cair (LNG) dari Blok Tangguh yang dikirim ke Fujian hanya 3,5 dollar AS per juta metrik satuan panas inggris (million metric british thermal units/MMBTU). Angka ini jauh di bawah harga pasar saat ini di atas 15 dollar AS per MMBTU.

Semula, batas atas harga gas Tangguh 25 dollar AS per barrel sehingga harga gas menjadi 2,4 dollar AS per MMBTU. Selanjutnya, batas atas naik menjadi 38 dollar AS per barrel tahun 2006 sehingga harga gas menjadi 3,35 dollar AS per MMBTU.

”Kami berharap harga gas bisa disesuaikan harga pasar, atau dinaikkan sedikit agar gasnya lebih ekonomis. Paling tidak, harga ekspor ini tidak lebih murah dibandingkan dengan harga jual di pasar domestik,” kata Hardiono.

Sejumlah pihak berminat membeli gas dari Tangguh. Menurut Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Mochamad Harun, beberapa waktu lalu, pihaknya siap membeli gas dengan harga sekitar 10 dollar AS per MMBTU untuk memasok terminal penerima gas Teluk Jakarta yang dijadwalkan beroperasi Maret nanti.

Penawaran saham

Secara terpisah, kemarin PT Surya Esa Perkasa Tbk mengumumkan rencana penawaran umum perdana (IPO) saham. Direktur Eksekutif Perseroan Vinod Laroya mengungkapkan, perseroan akan melepas 250 juta lembar saham, atau setara dengan 25 persen modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Surya Eka Perkasa bergerak dalam usaha industri pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan produk LPG (propana dan butana) dan kondensat. Dengan IPO ini, perseroan berharap memperoleh tambahan modal sekitar Rp 150 miliar.(EVY/BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com