Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Diproyeksikan Variatif Ikuti Sentimen Global

Kompas.com - 28/11/2013, 07:56 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan bakal kembali mengalami sentimen variatif pada perdagangan, Kamis (28/11/2013). Indeks mencoba menguat kembali namun tekanan ambil untung pun diproyeksikan tetap menggelayuti pergerakan seiring berlanjutnya tekanan atas nilai tukar rupiah.

Turunnya data pengangguran di Amerika Serikat mendorong kenaikan bursa saham Wall Street semalam waktu Indonesia. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,15 persen, Indeks S&P500 naik 0,25 persen, dan Indeks Komposit menanjak 0,67 persen.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 16,23 poin (0,38 persen) ke level 4.251,49 dengan jumlah transaksi sebanyak 10,1 juta lot atau setara dengan Rp 4,8 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 129 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain BBCA, AALI, BMRI, SMGR dan TLKM.

Mata uang rupiah terdepresiasi ke Rp 11.886 per dollar AS. Riset Asjaya Indosurya Securities memerkirakan rentang indeks di level 4.222-4.314 hari ini. Rebound yang telah terjadi sifatnya masih dalam kategori technical rebound dikarenakan belum terkonfirmasi pada level resistance  4.310 yang belum bisa tercapai.

Peluang untuk tes support 4.191 masih terbuka cukup lebar sebab level 4.222 sudah sempat tertembus. Dalam jangka pendek IHSG diperkirakan masih akan tetap berada dalam pola mendatar (sideways) dengan rentang sempit. Saham pilihan yang direkomendasikan hari ini adalah ISAT, CMNP, UNVR, ASII dan INDF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melonjak 45 Persen, GMF Kantongi Laba Bersih Rp 43,16 Miliar pada Kuartal I 2024

Melonjak 45 Persen, GMF Kantongi Laba Bersih Rp 43,16 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pemberdayaan Peternak Sapi Perah Lokal Penting untuk Ketahanan Pangan

Pemberdayaan Peternak Sapi Perah Lokal Penting untuk Ketahanan Pangan

Whats New
Cara Bayar Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan Melalui Indomaret/Alfamart

Cara Bayar Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan Melalui Indomaret/Alfamart

Whats New
Sudah Diumumkan, Ini Link Cek Hasil Administrasi SPMB PKN STAN 2024

Sudah Diumumkan, Ini Link Cek Hasil Administrasi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
KPLP Kemenhub Ikut Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut

KPLP Kemenhub Ikut Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut

Whats New
Biro Kredit Swasta Dukung Pertumbuhan Kredit lewat Penguatan Inovasi

Biro Kredit Swasta Dukung Pertumbuhan Kredit lewat Penguatan Inovasi

Whats New
KoinWorks Dukung UMKM Masuk ke Ekosistem Rantai Pasok Produksi

KoinWorks Dukung UMKM Masuk ke Ekosistem Rantai Pasok Produksi

Whats New
Blockchain Dinilai Merevolusi Cara Pengelolaan Uang

Blockchain Dinilai Merevolusi Cara Pengelolaan Uang

Whats New
Pengusaha Ritel Bantah Minimarket Jual Pulsa 'Top Up' Judi 'Online'

Pengusaha Ritel Bantah Minimarket Jual Pulsa "Top Up" Judi "Online"

Whats New
Fesyen dan Kriya Dominasi Ekspor Industri Kreatif

Fesyen dan Kriya Dominasi Ekspor Industri Kreatif

Whats New
Basuki Disebut Setujui Perubahan Konstruksi Tol MBZ, PUPR Enggan Berkomentar

Basuki Disebut Setujui Perubahan Konstruksi Tol MBZ, PUPR Enggan Berkomentar

Whats New
Pasar Keuangan Hijau, IHSG Kembali di Atas 7.000 dan Rupiah Menguat ke Kisaran 16.300

Pasar Keuangan Hijau, IHSG Kembali di Atas 7.000 dan Rupiah Menguat ke Kisaran 16.300

Whats New
Bank Dunia Sebut Program Makan Siang Gratis Tidak Tepat Atasi Stunting, Ini Tanggapan Menko Airlangga

Bank Dunia Sebut Program Makan Siang Gratis Tidak Tepat Atasi Stunting, Ini Tanggapan Menko Airlangga

Whats New
Kementerian PUPR Sebut Serapan Anggaran IKN Masih Sesuai Target

Kementerian PUPR Sebut Serapan Anggaran IKN Masih Sesuai Target

Whats New
Batas Pemadananan NIK-NPWP Tinggal 2 Hari, Tinggal 681.000 Wajib Pajak yang Belum Padankan

Batas Pemadananan NIK-NPWP Tinggal 2 Hari, Tinggal 681.000 Wajib Pajak yang Belum Padankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com