Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengumuman Deflasi Tak Mampu "Selamatkan" IHSG dari Pelemahan

Kompas.com - 02/05/2014, 16:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (2/5/2014) setelah sepanjang perdagangan melaju di zona hijau.

Pada pukul 16.00, IHSG kehilangan 1,38 poin atau 0,02 persen di level 4.838,76. Volume perdagangan mencapai 4,6 miliar lot saham senilai Rp 5,47 triliun. Sebanyak 118 saham diperdagangkan menguat, 177 saham melemah dan sisanya 87 saham stagnan.

Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi deflasi pada April sebesar 0,02 persen, namun indeks tak mampu bertahan di zona hijau lantaran pemodal banyak yang melakukan aksi ambil untung (profit taking).

Masuknya indeks di zona merah terjadi di sesi II, tepatnya sekitar pukul 15.00 setelah sebelumnya terus mengalami pelemahan sesaat setelah perdagangan sesi II dibuka.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar bagi investor antara lain SILO (Rp 12.000), SSMS (Rp 1.240), BBRI (Rp 10.050), TLKM (Rp 2.300) dan ADHI (Rp 3.020).

Sementara itu, saham-saham yang memberi turnover negatif terbesar di antaranya INTP (21450), LSIP (Rp 2.380), ADRO (Rp 1.140), INCO (Rp 3.450), dan BBTN (Rp 1.115).

Dari 10 indeks sektoral, empat di antaranya memerah, yaitu agribisnis (-0,7 persen), pertambangan (-1,91 persen), industri dasar (-1,54 persen) dan manufaktur (-0,21 persen).

Adapun indeks yang menguat adalah aneka industri (0,03 persen), konsumer (0,35 persen), properti (0,05 persen), infrastruktur (0,1 persen), keuangan (0,46 persen) dan perdagangan (0,3 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup bervariasi. Meskipun data perekonomian China bisa memberi dampak positif, namun banyak yang investor memilih tidak melakukan perdagangan sehubungan dengan libur hari buruh.

Indeks Nikkei Jepang melemah sebesar 0,19 persen menjadi 14.457,51. Adapun indeks Hang Seng menguat 0,57 persen di posisi 22.260,67.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini kembali melemah tipis sebesar 0,04 persen menjadi Rp 11.537 per dollar AS .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Tawarkan Proyek LRT Jakarta 1D, 2A, dan 2B Dengan Total Nilai Investasi Rp 24,06 Triliun

Pemprov DKI Jakarta Tawarkan Proyek LRT Jakarta 1D, 2A, dan 2B Dengan Total Nilai Investasi Rp 24,06 Triliun

Whats New
Pengusaha Kratom Dukung Pemerintah Atur Tatakelola Ekspor Kratom

Pengusaha Kratom Dukung Pemerintah Atur Tatakelola Ekspor Kratom

Whats New
Targetkan Penjualan Tumbuh 'Double Digit', Begini Strategi Kimia Farma

Targetkan Penjualan Tumbuh "Double Digit", Begini Strategi Kimia Farma

Whats New
Cetak Rekor Terbanyak di Dunia, Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator untuk Pertanian

Cetak Rekor Terbanyak di Dunia, Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator untuk Pertanian

Whats New
Simak 5 Tips Investasi Hadapi Pasar Saham yang Lesu

Simak 5 Tips Investasi Hadapi Pasar Saham yang Lesu

Earn Smart
BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Sonic Bay, Benarkah Bisnis Nikel di RI Tak Menarik?

BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Sonic Bay, Benarkah Bisnis Nikel di RI Tak Menarik?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 28 Juni 2024, Harga Ikan Kembung dan Telur Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 28 Juni 2024, Harga Ikan Kembung dan Telur Ayam Ras Naik

Whats New
Mampukah IHSG Lanjut Menguat di Akhir Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Lanjut Menguat di Akhir Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Investor Nantikan Data Inflasi, Wall Street Naik Tipis

Investor Nantikan Data Inflasi, Wall Street Naik Tipis

Whats New
KCIC Tambah Titik Pemesanan dan Perpanjang Masa Berlaku Frequent Whoosher Card

KCIC Tambah Titik Pemesanan dan Perpanjang Masa Berlaku Frequent Whoosher Card

Whats New
Warga Italia yang Mau Pindah ke Pedesaan Bakal Diberi Insentif Ratusan Juta

Warga Italia yang Mau Pindah ke Pedesaan Bakal Diberi Insentif Ratusan Juta

Whats New
BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp 59,19 Triliun Per Maret 2024

BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp 59,19 Triliun Per Maret 2024

Whats New
KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

Whats New
Gen Z Incar Pekerjaan yang Punya Jam Kerja Fleksibel

Gen Z Incar Pekerjaan yang Punya Jam Kerja Fleksibel

Whats New
Menkeu: Aturan Anti Dumping Produk Tekstil Menunggu Aturan Mendag dan Menperin Terbit Lebih Dulu

Menkeu: Aturan Anti Dumping Produk Tekstil Menunggu Aturan Mendag dan Menperin Terbit Lebih Dulu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com