Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2015, 07:08 WIB

Oleh: Muhammad Assad*
@MuhammadAssad

KOMPAS.com - Pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh para calon pengusaha adalah, “Kapan waktu terbaik untuk mulai berusaha?”
Jawabannya: sekarang!

Faktanya, tidak pernah ada umur yang terlalu muda atau terlalu tua untuk mulai berusaha. Rasulullah sudah mulai bekerja sejak umur 12 tahun sebagai seorang pengembala domba. Inilah pekerjaan pertama Rasulullah sebagai karyawan yang membentuk karakternya. Pada umur 15 tahun beliau baru menjadi pengusaha saat ikut pamannya untuk berdagang ke Syams. Dengan segala keterbatasannya, Rasulullah akhirnya menjadi salah seorang pengusaha yang dikagumi dan namanya tersohor se-jazirah Arab.

Jadi kalau Anda mengeluh karena terlahir dari keluarga miskin, maka bandingkan dengan Rasulullah yang terlahir sebagai anak yatim tanpa ayah. Jika Anda mengeluh tidak bisa menjadi pengusaha karena berpendidikan rendah, bandingkan dengan Rasulullah yang tidak pernah sekolah. Dan jika Anda mengeluh modal sebagai hambatan berwirausaha, maka bandingkan dengan Rasulullah yang tidak punya modal apapun selain dari mengembala domba.

Dengan begitu, tidak ada satu alasan pun yang bisa membenarkan Anda untuk menyerah dari medan pertempuran.

Contoh lainnya, Colonel Sanders memulai usaha ayam goreng saat dia pensiun sebagai tentara di umur 60 tahun. Banyak orang yang menertawakannya saat itu. Namun dia tetap yakin dengan apa yang dilakukannya, dan akhirnya terbukti, Kentucky Fried Chicken menjadi salah satu restoran terfavorit orang-orang di berbagai belahan dunia. Anda bisa melihat bahwa semua orang berhak meraih sukses, muda ataupun tua.

Dalam suatu kesempatan makan siang bersama legenda pengusaha Indonesia, Bob Sadino, beliau menjelaskan perbedaan orang goblok dan orang pintar dalam berbisnis, “Assad, orang goblok itu gak banyak mikir kalau mau usaha makanya dia bilang risiko bisnis itu kecil, sehinggga langsung melakukannya. Sementara orang pintar itu banyak mikir makanya dia bilang risikonya besar, sehingga dia berusaha menghindar dari risiko tersebut, dan ujung-ujungnya tidak ada yang dikerjakan.”

Om Bob melanjutkan, “Gimana, enakan jadi orang goblok kan?” Hehehe..

Terlalu lama berpikir terkadang malah tidak membawa Anda kemanapun alias hanya diam di tempat. Perencanaan memang penting, namun jangan sampai itu melemahkan semangat dan nyali Anda untuk melangkah saat melihat risiko yang akan menghadang di depan. Ingat, semakin besar risiko yang akan dihadapi, maka semakin besar juga kemungkinan rezeki yang didapat.

Tentu, risiko juga harus dikalkulasikan dengan baik. Jangan sampai Anda hanya percaya kepada nasib baik dan tidak melakukan perhitungan di awal. Ada dua tipe risiko, yaitu risiko tidak terukur (wild risk) dan risiko yang terukur (calculated risk). Seorang pengusaha harus selalu melakukan perhitungan terhadap risiko yang ke-2, yaitu risiko yang terukur. Jika risiko sudah diukur dan dikalkulasikan dengan baik, maka Anda harus berani untuk melakukan action.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Literasi Keuangan Penting untuk Hadapi Ketidakpastian Pasar Global

Literasi Keuangan Penting untuk Hadapi Ketidakpastian Pasar Global

Earn Smart
Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Whats New
Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Work Smart
Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Whats New
Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah 'Miring' dari TikTok Shop

Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah "Miring" dari TikTok Shop

Whats New
Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi 'Pukul Rata' Rp 5.000

Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi "Pukul Rata" Rp 5.000

Whats New
Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Spend Smart
Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com