Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Perwujudan Komitmen Jokowi

Kompas.com - 26/06/2015, 07:29 WIB

 

Proyek-proyek infrastruktur yang akan dieksekusi antara lain pembangunan jalan baru sepanjang 143 kilometer, jalur kereta api baru 265 km, 5 bandara baru, dan 120 twin block rusunawa untuk masyarakat berpenghasilan rendah. APBN-P 2015 juga mencoba lebih adil dengan memperbesar transfer dana ke daerah dan mengalokasikan pos anggaran baru, yakni dana desa Rp 20,77 triliun.

Politik anggaran Jokowi yang berpihak kepada masyarakat bawah juga tampak dari anggaran pendidikan yang dipatok Rp 408,54 triliun atau 20,6 persen dari total belanja negara. Pemerintah telah berupaya memenuhi kewajiban dasar masyarakat, antara lain melalui Kartu Indonesia Pintar di bidang pendidikan dan Kartu Indonesia Sehat di bidang kesehatan.

Dengan politik anggaran seperti itu, pemerintahan Jokowi ingin mencapai target kesejahteraan pada akhir 2015, yakni turunnya tingkat kemiskinan menjadi 10,3 persen, turunnya tingkat pengangguran menjadi 5,6 persen, tingkat ketimpangan (rasio gini) mencapai 0,4 persen, dan indeks pembangunan manusia naik menjadi 69,4 persen.

 

Elitis

Namun, wajah APBN-P 2015 ternyata tidak sepenuhnya berwatak kerakyatan. Beberapa pos anggaran masih tampak elitis, kapitalis, dan dipakai untuk kepentingan kekuasaan. Dalam APBN-P 2015, pemerintah menganggarkan penyertaan modal negara (PMN) Rp 64,88 triliun kepada 40 BUMN.

Suntikan modal itu lebih banyak daripada PMN tahun-tahun sebelumnya. Pada 2014, penambahan modal BUMN tak lebih dari Rp 3 triliun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com