Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merana di Dalam Tol...

Kompas.com - 26/12/2015, 15:05 WIB
KOMPAS.com - Hendra (37) memutuskan keluar dari jalur tol di pintu Tol Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/12/2015) pukul 01.30, meskipun belum sampai di tempat tujuan di Karawang.

Dia putus asa terhadap kemacetan di jalan tol karena baru menjalani 18 kilometer, sejak masuk dari Tol UKI, Jakarta Timur, dan harus ditempuh selama empat jam.

Arus kendaraan di jalan tol dalam kota Jakarta menuju luar kota seperti tak terbendung sejak Rabu (23/12/2015) malam. Truk, bus, dan mobil pribadi memenuhi ruas Jalan Tol Cikampek dan Jagorawi.

Hari libur perayaan keagamaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Natal yang berlangsung berurutan pada Kamis dan Jumat (24-25/12/2015) mendorong warga Ibu Kota bepergian ke luar kota. Masa liburan menjadi tambah panjang karena Sabtu juga hari libur bagi sebagian besar pekerja di Ibu Kota, hingga berlanjut ke hari Minggu.

Namun, liburan panjang ini seperti tak diantisipasi pemerintah. Semua jenis kendaraan roda empat dan lebih bercampur di dalam tol, mulai dari truk, bus, hingga kendaraan pribadi. Semuanya terjebak dalam kemacetan di dalam tol.  (baca juga: Pengamat: Jasa Marga Terlambat Antisipasi Kemacetan!)

Terhitung sejak Rabu malam lalu, volume kendaraan yang keluar kota mencapai 235.000 kendaraan per hari dari tujuh gerbang tol utama arah Cikampek, Bogor, dan Tangerang, yang dikelola Jasa Marga. Volume itu naik 16 persen dari lalu lintas harian rata-rata yang hanya 201.051 kendaraan per hari.

"Kemacetannya sudah seperti mudik Lebaran," ujar Hendra.

Pada Jumat dini hari itu, Hendra bersama istri dan tiga anaknya pun memutuskan bermalam di pinggir Jalan Chairil Anwar, Bekasi, setelah keluar dari jalur tol. Sebab, untuk melanjutkan perjalanan lewat jalan umum pun, kendaraannya sudah dihadang kemacetan parah pula, sepanjang hampir 6 kilometer hingga persimpangan jalan terdekat.


Malam itu Hendra dan keluarganya hendak pulang ke rumahnya di Karawang. Mereka baru tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, setelah perjalanan pesawat dari Surabaya pada Kamis sore.

"Saya habis silaturahim ke rumah orangtua di Surabaya. Setelah sampai di Halim, masuk tol langsung dihadang macet," ujarnya.

Hingga Jumat siang, kemacetan di Tol Cikampek memang berangsur terurai karena arus kendaraan terus beringsut masuk ke arah Jawa Barat hingga Jawa Tengah. Namun, pada hari Rabu itu, ekor kemacetan arus kendaraan yang akan masuk Tol Cikampek mencapai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baik di tol dalam kota, Jalan Gatot Subroto, maupun Jalan dr Satrio.

Memasuki hari Kamis, ekor kemacetan beringsut maju mendekati perbatasan Jakarta Timur-Bekasi, yakni sejumlah ruas jalan di daerah Cawang. Pada Jumat pagi, hampir seluruh ruas jalan menuju luar kota, khususnya arah Cikampek, baru mulai lancar.

Pingkan Elita, misalnya, harus menempuh perjalanan hampir 13 jam untuk jarak 65 kilometer dari pintu Tol Pondok Aren ke pintu Tol Cikampek, pada Rabu malam lalu. Kemacetan di dalam tol memaksa dia bersama suami dan dua anaknya bermalam di tol.

Pingkan bersama keluarganya berencana merayakan Natal dengan berlibur di Salatiga, Jawa Tengah. Namun, kemacetan di jalur pantai utara Jawa memaksanya harus kembali bermalam di Brebes, Jawa Tengah, hingga Jumat malam. Sebab, jalur pantura ke Pekalongan juga macet parah.

"Saya tidak tahu kapan sampai di Salatiga," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com