Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Premium Bisa Rp 5.500

Kompas.com - 25/01/2016, 10:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia diproyeksikan bakal terus menurun hingga 25 dollar AS per barrel.

Sebab, pasokan minyak di pasar global akan semakin melimpah menyusul dicabutnya sanksi ekonomi terhadap Iran yang merupakan produsen minyak terbesar setelah Arab Saudi.

Pengamat Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan, turunnya harga minyak dunia ini harus dibarengi kebijakan pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik.

"Asumsi saya harga minyak bisa turun lagi menjadi 25 dollar AS per barrel, karena pencabutan sanksi bagi Iran," ujar dia, Minggu (24/1/2016).

Dengan melihat harga perkembangan minyak dan perkembangan harga MOPS Singapura saat ini, Fahmy memperkirakan harga solar subsidi harga solar subsidi seharusnya bisa turun menjadi Rp 4.000 per liter.

Dasar perhitungannnya, harga solar MOPS saat ini hanya sekitar Rp 3.500 per liter.

Kemudian, ditambah biaya distribusi serta margin bagi Pertamina dan SPBU sebesar Rp 1.500 per liter, maka total harga keekonomian solar mencapai Rp 5.000 per liter.

Lantaran untuk solar subsidi masih mendapatkan suntikan Rp 1.000 per liter dari pemerintah, maka harga jual solar di Indonesia seharusnya bisa turun menjadi Rp 4.000 per liter.

"Kalau hitungan harga premium agak sulit, karena tidak terkait dengan MOPS, namun tidak jauh berbeda dengan solar. Sehingga potensi turunnya bisa menjadi Rp 5.500 per liter," kata Fahmy.

Menurut Fahmy, mengingat kebijakan pemerintah yang hanya mengevaluasi harga BBM per tiga bulan yakni pada Maret 2016 depan.

Sehingga harga jual solar subsidi dan premium sangat mungkin akan turun lagi.

"Nanti pada Maret mendatang, selain menurunkan harga pemerintah dan PT Pertamina juga harus transparan menjelaskan jumlah keuntungan dalam penjualan BBM, karena kan harganya sudah sangat berbeda jauh," kata dia.

Saat ini, harga BBM Premium Rp 6.950 per liter untuk selain Jawa, Madura Bali (Jamali) dan Rp 7.050 per liter untuk wilayah Jamali, sedangkan solar subsidi Rp 5.650 per liter.

Selain penurunan harga BBM, pemerintah juga harus menyesuaikan penurunan tarif listrik mengingat harga bahan bakar mulai dari miyak, gas, dan batubara juga mengalami penurunan.

Fahmy bilang, potensi penurunan tarif listrik bisa mencapai Rp 100 hingga Rp 150 per kilowatt hours (kwh).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com