Nasionalisme
Hal kedua yang menjadikan poin smelter menjadi krusial adalah karena proyek "merah putih" harus kaya dengan nilai nasionalisme.
Merah putih yang dimaksud adalah smelter di dalam negeri didorong semangat nasionalisme dengan mengembalikan kekayaan negara untuk sebesar–besarnya kemakmuran rakyat.
”Itu syarat konstitusional, sepenuhnya demi kemakmuran rakyat," tegas Keraf.
Pemurnian dalam negeri diperhitungkan akan mengembangkan proyek industri nasional.
Selama ini Indonesia hanya mampu mengekspor bahan mentah ke luar negeri. Hasilnya hanya berupa pembayaran royalti dan pajak. Hal ini dinilai tak ubahnya sebagai penjualan kekayaan alam kepada asing.
Smelter mengubah wajah pertambangan menjadi satu kesatuan industri tambang dan logam nasional.
Ketika industri terbangun akan melahirkan efek domino. Sebut saja lapangan kerja, industri logam, nilai ekspor yang semuanya memiliki "nilai tambah" yang tinggi.
Tujuan akhirnya adalah Indonesia akan mampu memiliki produk nasional.