Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Mundur Smelter Freeport...

Kompas.com - 14/09/2016, 22:53 WIB
Kontributor Travel, Fira Abdurachman

Penulis

Sumber Kompas.com yang tak bersedia disebutkan namanya mengungkapkan, walau MoU antara PT. Indovasi dan Freeport sudah ditandatangani, namun Freeport tak kunjung memberikan komitmen untuk mengirimkan konsentratnya.

Sementara Freeport menilai perusahaan smelter tak menunjukan kemampuan dan keseriusannya dalam membangun smelter.

Terutama komitmen dalam mendatangkan investasi sebesar 1,5 miliar dollar AS.

Selain penyediaan dana yang besar, smelter juga membutuhkan political will yang kuat dari negara.

Sebut saja strategi industri nasional. Hasil smelter hanyalah logam namun bagaimana kelanjutan dari logam sendiri membutuhkan kesinambungan yang berkelanjutan dari dunia industri.

Sebab pada dasarnya smelter adalah dunia industri dan bukan dunia tambang. Peran inilah yang harus dipegang negara.

“Industri harus dimulai dari atensi negara. Mineralnya juga kan punya negara kan. Berada di tanah kita semua," kata Wakil Ketua IMI (Indonesian Mining Institute), Juangga Mangasi.

“Agar lebih jelas juga kerangkanya bahwa smelter ini adalah untuk kepentingan nasional," ucap Juangga.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com