Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Bea Cukai untuk Para Jastiper, Hati-Hati Narkotika dan Bayar Pajak

Kompas.com - 26/04/2019, 19:17 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis Jasa Titipan atau Jastip kain besar seiring perkembangan teknologi informasi. Cakupannya tak hanya di dalam negeri, namun juga luar negeri.

Melihat perkembangan bisnis Jastip, Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan imbauan kepada para Jastiper atau penyedia jasa titip untuk mengenal dengan baik konsumen yang memesan barang.

"Prinsipnya usaha ini baik-baik saja, sharing logistik ini isu yang bagus. Tentunya barang-batang tadi keamanannya harus dipastikan," ujar Kasubdit Impor Direktorat Teknis Kepabeanan Djanurindo Wibowo, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

"Dia harus kenal dengan orang-orang tadi karena kan tadi sudah kita sampaikan resiko narkotika," sambungnya.

Baca juga: Ini Rahasia Menjalankan Bisnis Jastip

Djanurindo mengingatkan, jangan sampai para Jastiper dititipi barang yang ternyata terdapat narkotika di dalamnya. Oleh karena itu kehati-hatian harus tetap diutamakan.

Selain soal narkotika, Bea Cukai juga mengimbau agar Jastiper tidak melakukan penghindaran pajak dengan tidak mendeklarasikan barang bawaan yang dibeli dari luar negeri.

Saat ini aturan barang dari luar negeri yang tidak dikenai bea masuk yakni seharga 500 dollar AS. Bila nilai barang melebihi angka itu, maka disarankan untuk dideklarasikan di bandara atau pelabuhan.

Nilai barang yang lebih dari 500 dollar AS akan dikenakan bea masuk 10 persen dan PPN impor sebesar 10 persen.

"Jadi kami melihat fair kok artinya sharing kargo tetapi memberikan perhatian yang tinggi kepada kewajiban perpajakan. Jangan sampai bisnis itu berkembang karena penghindaran pajak karena ini harus adil," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com