Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Anjlok Akibat Perang Dagang, Sektor Ini Masih Jadi Unggulan

Kompas.com - 17/05/2019, 17:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan akibat memanasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kondisi global yang tak menentu ini menyebabkan pasar modal dalam negeri terus anjlok.

Pekan lalu, IHSG masih berada di posisi di atas 6.100. Hingga hari ini, Jumat (17/5/2019), IHSG sudah terkoreksi banyak hingga menyentuh level 5.800.

Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Andrian Tanuwijaya mengatakan, di tengah tertekannya pasar saham, ada beberapa sektor yang masih unggul dan direkomendasikan.

"Pertama, dengan adanya ekspektasi penurunan suku bunga BI kami mengunggulkan sektor yang diuntungkan oleh tren penurunan suku bunga," ujar Andrian dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2019).

Baca juga: Istilah Ini Perlu Dipahami Investor Pemula sebelum Terjun ke Dunia Saham

Contoh bidang yang termasuk dalam sektor ini yaitu perbankan, properti, konstruksi, dan otomotif. Sektor kedua yang diunggulkan adalah sektor yang diuntungkan dari fokus pemerintah untuk mendukung daya beli masyarakat, seperti consumer discretionary.

Selain itu, kata Andrian, secara bottom-up, ia juga melihat potensi menarik di sektor industrial metals didukung oleh fundamental permintaan dan penawaran yang suportif serta adanya supply reform terkait pelarangan penambang liar.

Ke depannya, Andrian berpandangan bahwa IHSG masih akan sesuai target 6.900-7.100 hingga akhir tahun. Meski secara umum kinerja emiten di kuartal I 2019 sedikit di bawah ekspektasi dengan laba bersih rata-rata sebesar 8 persen.

Baca juga: Mau Nabung Saham? Ini Cara Buka Rekening Saham

"Sektor finansial dan konsumer masih menjadi penopang pertumbuhan laba IHSG, diikuti oleh sektor telekomunikasi dan properti," kata Andrian.

Sementara itu, komoditas dan semen merupakan sektor dengan pertumbuhan laba negatif sepanjang kuartal I 2019, sejalan dengan harga komoditas yang juga mengalami tren penurunan dalam dua kuartal terakhir. Andrian mengatakan, pasar masih berekspektasi adanya peningkatan kinerja di kuartal-kuartal berikutnya.

Apalagi momentum pemilu yang sempat membuat pelaku pasar cenderung wait and see, telah berakhir.

"Dengan berakhirnya penyelenggaraan pemilu yang aman dan damai, aktivitas ekonomi kami harapkan akan mulai menunjukkan peningkatan yang akan berdampak positif pada kinerja laporan keuangan emiten-emiten," kata Andrian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah Cetak Kontribusi Peserta Baru Rp 870 Miliar pada 2023

Allianz Syariah Cetak Kontribusi Peserta Baru Rp 870 Miliar pada 2023

Whats New
Konsumsi Elpiji 3 Kg Diproyeksi Bengkak 4,4 Persen di 2024

Konsumsi Elpiji 3 Kg Diproyeksi Bengkak 4,4 Persen di 2024

Whats New
LPS Sebut Tapera Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat

LPS Sebut Tapera Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat

Whats New
Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Whats New
Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Whats New
TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Whats New
BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

Whats New
Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Whats New
Agar Tak 'Rontok', BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Agar Tak "Rontok", BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Whats New
Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Whats New
Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Whats New
Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Whats New
Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Spend Smart
Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com