Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tolak Pemintaan Apple soal Pengecualian Tarif Mac Pro Rakitan China

Kompas.com - 29/07/2019, 08:36 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple meminta untuk tidak menambah tarif impor  jika pemerintah Trump kembali memutuskan untuk meningkatkan tensi perang dagangnya dengan China. Namun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak mentah-mentah keinginan Apple tersebut.

Trump dalam unggahan di akun Twitternya mengatakan bakal menolak melakukan pengecualian dalam penerapan tarif terhadap suku cadang produk Mac Pro Apple yang dirakit di China. Adapun saat ini, pabrik perakitan tahap terakhir untuk Mac Pro dilakukan di Texas.

"Apple tidak akan diberikan pengabaian tarif, atau bantuan, untuk bagian-bagian Mac Pro yang dibuat di China. Buat mereka di AS, tidak ada tarif!," ujar Trump dalam unggahan di Twitternya, Jumat (26/7/2019).

Baca juga: Pabrik Perakitan Apple Bakal Pindah dari China ke Asia Tenggara?

Seperti dikutip di CNN, Senin (29/7/2019), sebelumnya Gedung Putih sempat mengusulkan adanya tambahan tarif sebesar 25 perrsen untuk produk-produk China yang belum dikenai tarif.

Beberapa produk yang bakal dikenai tambahan tarif adalah laptop, konsol video game, kotak baterai dan produk lainnya. Perusahaan teknologi mengatakan tarif itu akan meningkatkan biaya bagi konsumen atau merusak kemampuan mereka untuk mendapat untung.

Setelah bertemu dengan pejabat China dalam KTT G20 bulan lalu, pemerintah Amerika Serikat telah sepakat untuk menunda rencana penambahan tarif tersebut.

Baca juga: Ini Penyebab Indonesia Tak Menikmati Kue Perang Dagang

Namun, perusahaan-perusahaan teknologi mengkhawatirkan, ketegangan perdagangan bakal berlanjut dan pemerintah Trump bakal kembali memberlakukan tambahan tarif impor untuk produk China. Untuk itulah, banyak perusahaan yang kemudian meminta untuk mengecualikan produk yang mereka produksi.

Dalam sebuah surat terbuka publik mengenai proposal kenaikan tarif oleh pemerintah Trump, Apple, Dell Technologies, HP, Intel, Microsoft, Sony dan Nintendo meminta agar produk mereka dikecualikan dari daftar barang yang akan dikenai tarif.

Asosasi Konsumen Teknologi pun menyurati pemerintah untuk mengembangkan proses bagi perusahaan-perusahaan agar bisa meminta agar produk mereka dikeluarkan dari tarif. Adapun kelompok perdagangan berpendapat bahwa kenaikan tarif merupakan cara yang salah untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com