Untuk para Dandim, ia meminta menugaskan Babinsa melakukan pengontrolan kegiatan pompanisasi lahan kering guna memastikan lahan tetap terairi.
"Kementan sekarang ada program gerakan olah tanah, di mana semua biaya difasilitasi. Penyediaan pompa, traktor bahkan bahan bakar minyaknya juga, nah tugas kami tinggal bagaimana mendorong petani dan melakukan pengawalan seintensif mungkin," tegas Suhara.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Hendri Jatnika pun sangat mendukung langkah Kementan.
Baca juga: Kementan Kembangkan Mekanisasi 4.0 untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Provinsi Jawa Barat mengalami kemarau dan tantangan alih fungsi lahan, tetapi masih ada harapan karena masih ada panen di musim kemarau ini.
"Untuk itu saya sampaikan ke seluruh kabupaten agar kita jangan menelantarkan lahan yang merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat. Optimalkan untuk segera ditanami karena lahan kita lahan subur," tuturnya.
Sebagai Panenggungjawab Upsus Jabar, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menyatakan siap melakukan pengawalan Upsus di Jabar.
Oleh karena itu, ia mengingatkan agar pada September ini harus mampu mencapai target. Apalagi, di Jawa Barat sudah diintensifkan penanaman gogo sawah sejak bulan lalu.
"Program pompanisasi dikejar di lokasi kemarau dan untuk bertanam September. Benih-benih yang sudah disalurkan harus segera ditanam di September," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.