Walau sudah masuk ke bisnis pertanian, pria 52 tahun ini tetap menjadikan sapi sebagai bisnis favorit.
"Saya tidak terlalu berani bermain saham. Fluktuasinya kan tinggi, sementara saya ada kegiatan rutin di kantor sehingga saya cari yang bisa dilepas saja, seperti ternak sapi," tutur pria yang akrab disapa Pak Tum oleh karyawannya di kantor itu.
Baca juga : Ketatnya Standar Peternakan Sapi Perah Organik di Denmark
Bermain di sektor riil tak membuat Pak Tum mengategorikan diri sebagai investor konservatif.
Tumiyana mengaku ia termasuk kategori investor agresif lantaran selalu memiliki leverage diri yang tinggi.
Ia pun menyarankan investor baru sebaiknya mulai mencari tantangan. Hidup ini bagaikan kurva parabola.
"Saat menjelang turun di titik puncak, kita harus terus bangun kurva kedua supaya semuanya bisa sustain. Kita harus terus berkembang dengan mencari tantangan baru agar terus bisa bertahan," kata Tumiyana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.