Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin UMKM Cepat "Go International", Menkop Gandeng Gojek dan "Marketplace"

Kompas.com - 06/11/2019, 06:06 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama dua pekan menjabat sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM), Teten Masduki gencar memprioritaskan UMKM sebagai salah satu program kerja 100 harinya. Walau demikian, selama ini dirinya masih enggan menyebutkan apa saja program kerjanya tersebut.

Namun, sekarang dia langsung membuat gebrakan lima program utama mengembangkan UMKM agar bisa mencapai skala internasional. Selain membenahi kemasan produknya, Teten gerak cepat menggandeng sejumlah perusahaan pemasaran digital.

Salah satunya yaitu Gojek yang kini sudah sepakat akan membantu UMKM untuk meningkatkan pemasaran.

Baca juga: Insentif Pajak UMKM Masih Dikeluhkan, Teten Ingin Negosiasi Kemenkeu

"Memang betul, salah satu untuk memperbesar pasar produk UMKM, kami akan bekerja sama dengan perusahaan aplikasi yang menjual barang secara online. Jadi, UMKM go online (bersama dengan Gojek) atau digitalisasi UMKM ini salah satu menjadi prioritas," kata Teten dalam konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

"Kami sudah bertemu dengan Gojek, Tokopedia, nanti sore saya akan bicara dengan BukaLapak," lanjutnya.

Namun, tidak menutup kemungkinan, Kemenkop UKM bakal mengincar marketplace dari milik perusahaan asing demi memperkenalkan produk-produk UMKM Indonesia agar mendunia.

"Tapi juga penting nanti, perusahaan-perusahaan online luar negeri akan menjual produk-produk UMKM," ujar Teten.

Baca juga: [POPULER MONEY] Kabar Kenaikan BBM Nonsubsidi | Penyebab Gangguan Internet Telkomsel

Peluang pengembangan UMKM go international juga turut dibantu oleh PT Telkom yang fungsinya memfasilitasi jaringan bersama dengan marketplace.

"Kemarin Telkom mau membantu untuk membuat agregasi dengan platform-platform tersebut. Semua marketplace bisa diintegrasikan di situ (Telkom)," ucapnya.

Nantinya, UMKM go international ini bakal melibatkan banyak kementerian serta lembaga yang terkait.

"Kami ditugaskan untuk konsolidasi pengembangan UMKM itu adanya di Kementerian Koperasi. Kami memang sedang menyusun rencana strategis pemberdayaan UMKM. Kami melibatkan 18 kementerian dan lembaga serta membentuk program manajemen office-nya," tutur Teten.

Baca juga: Promo 11.11, Ini Deretan Penawaran Menarik dari Bukalapak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com